Data mudik di Jabar: 8 tewas dan luka berat 26 orang

Oleh Muhammad Hasits pada 29 Juni 2017, 15:21 WIB

Bandung.merdeka.com - Arus mudik dan balik Lebaran 2017 di Jawa Barat menelan delapan korban tewas. Sedangkan luka berat sebanyak 26 orang dan luka ringan mencapai 70 orang.

Data itu terhimpun dalam operasi Ramadniya 2017, sejak Senin 19 Juni sampai Rabu 28 Juni. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, delapan korban itu terdiri dari empat pemudik yang menggunakan sepeda motor dan satu orang menggunakan mobil.

"Sedangkan tiga orang bukan pemudik yang merupakan pengendara motor ada di wilayah hukum Sumedang dan Polrestabes Bandung," kata Yusri via pesan singkat pada wartawan, Kamis (29/6).

Dia mengatakan, dari segi jumlah musim mudik dan balik lebaran 2017 ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2016 lalu korban tewas mencapai 27 orang. "Sehingga di sini ada penurunan mencapai 70 persen," jelasnya. Selain itu dari luka berat dan luka ringan pada tahun lalu sebanyak 30 dan 142 orang.

Untuk kerugian materi, laka lantas pada tahun ini mencapai Rp 343 juta. Adapun pada tahun sebelumnya sebanyak Rp 329 juta.

Dia melanjutkan, untuk arus balik di tiga ruas jalur utara, selatan, dan tengah masih akan terus mengalami peningkatan. Pada 27 Juni jumlah kendaraan yang melintas di Jabar baik roda dua dan empat mencapai 154.582. Sedangkan pada kemarin mencapai 249.793 kendaraann.

Diimbau pulang sebelum puncak arus balik

Para pemudik diimbau untuk pulang dari kampung halamannya sebelum puncak arus balik Lebaran 2017 di Jawa Barat pada Sabtu (1/7) dan Minggu (‎2/7). Karena kepadatan diprediksi akan terjadi mengingat hari itu juga akan meningkatnya aktivitas pariwisata.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, mengatakan waktu yang ideal untuk pulang kembali ke daerah domisili yakni ada Rabu (28/7) ini sampai Jumat (30/7). Pemudik yang pulang kampung pada waktu tersebut juga tidak akan terhalang dengan mulai beroperasinya angkutan barang pada H+4 Idul Fitri 1438 H.

"Untuk mengantisipasi beroperasinya angkutan barang kembali, kami sudah siapkan kantung-kantung parkir yang siap dipakai parkir kendaraan angkutan barang, jika terjadi kepadatan di jalur. Walau ada antisipasinya, kami tetap mengimbau supaya pemudik segera kembali ke daerahnya, jangan menunggu Sabtu dan Minggu, untuk menghindari mix traffic," kata Dedi di Bandung.

Dia mengatakan, Dishub Jabar akan membaca dulu lalu lintas per Jumat. Jika memang terjadi kepadatan kendaraan-kendaraan pengangkut barang akan diparkir dahulu di tempat-tampat yang sudah disediakan. Sehingga, kendaraan para pemudik diprioritaskan untuk melaju lebih dulu. Kendaraan pengangkut barang ini akan dilepas ke jalur kembali, setelah lalu lintasnya tidak terlalu padat. Â

Berkaca dari arus mudik pekan lalu, jalur utara tetap menjadi primadona bagi pemudik yang melintas di Jabar. Pihaknya bersama dengan Polda Jabar merencanakan rekayasa contra flow dari arah timur ke barat, di KM 61 sampai KM 41. Contraflow dilakukan dalam beberapa segmen, masing-masing segmen 10 kilometer, tergantung kebutuhan dan kepadatan arus balik. Antisipasi kepadatan arus balik menuju barat pun, katanya, dilakukan dengan membuka 10 gate tol tambahan di Tol Cikarang Utama, dari awalnya 21 menjadi 31 gerbang tol.

Tag Terkait