Puncak arus mudik lebaran di Tol Purbaleunyi diperkirakan H-2

Oleh Mohammad Taufik pada 15 Juni 2017, 12:53 WIB

Bandung.merdeka.com - Puncak arus mudik Lebaran 2017 yang melintas Tol Purbaleunyi diprediksi terjadi pada 23 Juni atau H-2. Hal itu berkaca pada arus mudik lebaran yang terjadi pada tahun sebelumnya.

"‎Untuk puncak arus lebaran di Tol Purbaleunyi ini diperkirakan terjadi pada H-2 Lebaran," kata General Manager PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Setia Budi disela rapat koordinasi kesiapan arus mudik dan balik Lebaran 2017 di Kantor PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Kamis (15/6).

Trend Purbaleunyi, tol yang menghubungkan langsung ke jalur selatan Jawa Barat ‎biasanya memang mulai terlihat adanya peningkatan kendaraan pada H-2. Pada tahun lalu pergerakan kendaraan sebelum puncak arus mudik hanya sekitar 30 sampai 40 ribu kendaraan.

"Tapi pada saat H-2 atau ketika hari H atau pas silaturahminya H+1 itu bisa mencapai 42 ribu kendaraan satu harinya (yang keluar dari Cileunyi)," katanya.

Menurut dia, karakter jalur selatan cukup berbeda dengan utara. Untuk jalur selatan yang mulai melintas dari Rancaekek, Nagreg, Garut, Tasikmalaya, mulai dipenuhi pada H-1. Sebab warga yang melintas tidak sedikit hadir mendekati bahkan hari H.

"Arus silaturahmi kita sebut itu yakni H-1 satu dan H+1. Itu biasanya menyebabkan antrean. Arteri Garut Sumedang itu jalur favorit. Tapi itu kita sudah koordinasi dengan kepolisian untuk mengantisipasi kemacetan terjadi," ujarnya.

Salah satu cara mengantisipasi penumpukan yakni membuka Gerbang Tol (GT) Gedebage kilometer 149. GT Gedebage dibuka untuk membuang kendaraan jika GT Cileunyi antreannya sudah mencapai lima kilometer. ‎

"149 kalau dari kita. H-7 dn H+7 untuk apa. Kita ambil kalau H-5 sampai H+2. H-6 sudah standby. Operasinya tolak ukur kalau antrean sudah sampai 151 kilometer," ujarnya.

Siapkan recehan Rp 1 miliar

Jelang puncak mudik, PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi menyediakan duit receh sebanyak Rp 1 miliar saban harinya. Duit itu disediakan pengelola untuk kembalian bagi pemudik roda empat yang menggunakan ruas Tol Purbaleunyi.

"Uang receh iya, Rp1 miliar setiap harinya untuk uang kembalian," kata Setia Budi.
‎
Duit receh itu, kata dia, akan dipecah dengan nominal mulai dari Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, Rp 2 ribu, Rp 1 ribu sampai Rp 500,-. Nominal paling banyak disediakan yakni pecahan Rp 500 koin. "Yang banyaknya Rp 500 untuk kembalian ini," terangnya.
‎
Dia menyatakan, kesiapan ‎PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi menghadapi musim mudik Lebaran 2017 ini. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian jika kemacetan terjadi, seperti di rest area dan keluar Gerbang Tol (GT) Cileunyi. ‎
‎
"Dari kami yang pertama kesiapannya bisa nyatakan 100 persen siap. Kami didukung kepolisian, bahkan kalau ada kemacetan cara bertindak baik itu di jalur arteri maupun tol sudah disiapkan. Intinya itu," terangnya. ‎

Dia menambahkan, kendaraan yang melintas di Tol Purbaleunyi saban tahunnya pasti mengalami peningkatan. Rata-rata kenaikan jumlah kendaraan naik sampai dua persen dari perbandingan tahun ke tahun. ‎

"Tahun ini diperkirakan peningkatan mencapai dua persen. Setiap ada peningkatan kesiapan juga harus ditingkatkan. Untuk gardu-gardu misalnya di Cileunyi yang biasanya delapan kini 10," katanya. Penambahan jumlah gardu dilakukan untuk membuang kendaraan lebih cepat.