Simulasi gempa dan kebakaran di Gedung Sate, PNS berhamburan

Oleh Mohammad Taufik pada 26 April 2017, 15:28 WIB

Bandung.merdeka.com - Gempa bumi berkekuatan 6,7 skala ritcher (SR) mengguncang Kota Bandung. Salah satu tempat yang dirasakan getarannya yakni Gedung Sate, sebagai Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat‎. Gempa itu juga menyebabkan munculnya api di beberapa titik gedung.

Pegawai negeri sipil (PNS) seketika berhamburan. Begitu juga dengan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar yang langsung dievakuasi ke luar gedung.

Pantauan merdeka.com, dalam simulasi kebencanaan Rabu (26/4) diasumsikan gempa bumi dan juga kebakaran mengakibatkan sejumlah aset gedung sate ambruk dan terbakar. Puluhan orang yang terkena reruntuhan gedung pun satu per satu dievakuasi dan diberikan pertolongan oleh tim rescue. Mobil-mobil pemadam kebakaran, dan ambulance hilir mudik melakukan tindakan terhadap dampak dari gempa tersebut.

Evakuasi pada PNS ada yang digotong, ada juga yang diturunkan dari ketinggian dengan teknik-teknik layaknya turun dari gunung. Petugas berusaha menyelamatkan siapa saja yang terjebak di dalam. Jika pun ada yang terkepung bangunan petugas menunjukkan kelihaiannya melakukan penyelamatan.

Simulasi kesiapsiagaan bencana tersebut merupakan salah satu upaya Tim Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat memberikan pemahaman mengenai tindakan pertama kali yang harus dilakukan ketika bencana alam terjadi.

"Saya kira perlu simulasi kayak begini penting ya. Jangan sampai kita terlena enggak ada bencana, jadi simulasi kayak gini bagus, melatih keterampilan, kemudian juga bukan untuk petugas, tapi juga untuk orang-orang yang ada di gedung," kata Deddy Mizwar di sela-sela simulasi.

Dia mengaku dengan simulasi kebencanaan ini, nantinya akan tahu tindakan apa yang dilakukan jika sewaktu-waktu bencana terjadi. Harapannya kegiatan ini bisa dilakukan berkala, karena selain manusia yang jadi sasarannya, alat juga harus bisa digunakan dengan baik.

"Alat-alat yang ada di kita harus bisa digunakan, jangan sampai terjadi bencana alat-alat hanya disimpan di gudang, apalagi nanti terjadi juga rotasi, jadi terus harus dilatih," ujarnya.

Dia mengingatkan, bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki kategori rawan bencana berupa banjir, gempa dan longsor. ‎"Jadi masyarakat juga harus diingatkan, potensi bencana di jabar itu sangat luar biasa, banjir, gempa, longsor, dan lainnya," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi menyatakan pelaksanaan simulasi kesiapsiagaan bencana alam dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Jabar. "Memang tidak semua kota gunakan (BPBD). Tapi dengan adanya kegiatan ini sehingga aset dapat diberdayakan penggunaannya," ujarnya.

Tag Terkait