Pemkot Bandung siapkan 45 ton beras untuk warga kurang mampu

Oleh Muhammad Hasits pada 25 April 2017, 19:03 WIB

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung akan mengalokasikan cadangan pangan berupa beras sebesar 45 ton pada tahun ini. Cadangan pangan ini diperuntukan untuk warga kurang mampu di Kota Bandung yang membutuhkan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Elly Wasliah  saat membuka acara Sosialisasi Peraturan Wali Kota  Bandung (Perwal) No 1423 tahun 2016 tentang pengadaan dan penyaluran cadangan pangan pemerintah daerah khususnya beras di Hotel Panghegar, Selasa (25/4).

"Pemkot Bandung punya program makan bersama warga kurang mampu. Nah itu kita berikan bantuan beras yang semula 15 kg per KK (kepala keluarga) sekarang tahun 2017 bertambah jadi 25 kg. Kami siapkan dengan catatan lurah mengajukan permohonan kepada kami," ujar Elly.

Elly mengatakan, cadangan pangan ini juga diperuntukkan untuk warga yang tertimpa bencana misalnya tanah longsor, banjir, ataupun kebakaran. Selain itu juga dapat digunakan untuk menangani kasus huru-hara dan kejadian sosial.

"Sesuai dengan perwal diatur bahwa  masyarakat yang bisa mengakses cadangan pangan ini, pertama adalah masyarakat yang terkena dampak bencana seperti banjir, kebakaran, angin puting beliung atau longsor. Berapapun warga yang terdampak akibat bencana ini kita akan siap membantu. Kedua menangani kasus huru-hara dan kejadian sosial. Contohnya seperti saat ribuan bonek datang ke Bandung. Pak Wali memerintahkan kepada saya untuk mengeluarkan cadangan  pangan untuk memberikan makan kepada bonek. Itu salah satu contoh," katanya.

Elly mengungkapkan, pihaknya sengaja mengundang para lurah dan camat dalam acara sosialisasi tersebut, agar mereka mengetahui bahwa Pemkot Bandung memiliki cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD). Hal ini sesuai dengan amanat peraturan Menteri Pertanian No 65 tahun 2010 tentang standar pelayanan minimal (SPM) bidang ketahanan pangan.

"Sehingga dasar kami pada hari ini supaya teman-teman baik lurah dan camat di jajaran kewilayahan bisa memanfaatkan cadangan pangan ini untuk masyatakat yang membutuhkan," ucapnya.

Lebih lanjut Elly mengatakan, pada tahun ini 45 ton cadangan pangan berupa beras ini dibagikan per triwulan. Di mana setiap triwulan dibagikan sebesar 15 ton. Adapun untuk pembiayaannya berasal dari APBD, di mana untuk satu kali pengadaan yakni sebesar Rp 198 juta.

Jumlah ini, lanjut Elly, ditambah dengan cadangan pangan di tahun 2016 yang masih menyisakan 30 ton. "Jadi pada saat akhir  2016 kami masih punya cadangan pangan itu 30 ton yang ada di gudang bulog sub divre (divisi regional) Bandung. Ditambah dengan tahun ini kita mengadakan beras cadangan pangan ini dengan jenis premium 15 ton di triwulan pertama. Sehingga cadangan sampai akhir April 2017 ini kami ada 45 ton," katanya.

Elly berharap stok pangan di 2017 ini bisa dimanfaatkan oleh masyatakat. Menurut dia tidak boleh ada warga miskin di Bandung tidak punya beras sama sekali.

"Kami minta kerjasama dengan teman-teman di kewilayahan. Minta kepada lurah untuk segera melapor jika ada yang perlu dibantu. Di luar beras , itu dari dinas sosial dan penanggulangan kemiskinan yang akan membantu," ujarnya.