Jelang demo 212, politisi PKS minta semua pihak hati-hati berstatement

Oleh Mohammad Taufik pada 26 November 2016, 18:28 WIB

Bandung.merdeka.com - Isu makar saat demo 2 Desember atau 212 mendatang cukup santer belakangan ini. Sebab, bukan orang biasa yang menyampaikan indikasi makar tersebut, yakni Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Jangan kemudian serta merta (memberikan pernyataan). Toh pada kenyataannya intelijen kasih informasi berbeda. Jadi jangan tergesa-gesa. Jadi hati-hati juga buat pernyataan," kata Anggota Komisi VIII DPR Ledia Hanifa.

Ledia menyampaikannya dalam sosialisasi empat pilar MPR RI di hadapan seratusan mahasiswa di Hotel Nexa, Kota Bandung, Sabtu (26/11).

Politisi PKS itu melanjutkan, pasca-informasi makar soal demo 212 nanti masyarakat justru dibuat khawatir dengan kondisi negara. Hanya karena satu masalah, tapi masyarakat dibuat was-was seolah-olah negara dalam situasi ancaman besar.

"Masyarakat asalnya tenang justru gelisah karena statement yang hadir di media. Ini merugikan masyarakat juga. Justru di sini khawatirnya ada yang memanfaatkan situasi, kaya isu rush money dan lain-lain," ungkapnya.

Dia merasa, sejauh ini potensi makar itu belum bisa dipastikan kebenarannya. Apalagi intelijen setiap instansi berbeda-beda. Misalnya Menhan Ryamizard Ryacudu yang menegaskan tidak ada upaya makar pada aksi susulan demo 4 November lau.

"Ada potensi makar dll, jangan mengeluarkan itu hingga membuat gelisah masyarakat Padahal belum tentu ada," ujarnya.

Kedewasaan pemerintah menurut dia dalam kasus Ahok ihwal penistaan agama memang tengah diuji besar. Dia melanjutkan, bahwa pemerintah harus bisa menyelesaikan satu masalah tidak berdampak hadirnya masalah lain.

"Tinggal bagaimana negosiasi mencapai titik temu. Tinggal diselesaikan. Mereka tuntut keadilan kan. Kalau belum selesai, ada duduk penjelasannya," ujarnya.

Tag Terkait