Menyerahkan diri di restoran cepat saji, preman penusuk guru ditangkap

Oleh Mohammad Taufik pada 12 November 2016, 11:20 WIB

Bandung.merdeka.com - Sejak masuk daftar buruan kepolisian pada Agustus lalu, IW (28) akhirnya ditangkap jajaran Reskrim Polrestabes Bandung. Pria yang tubuhnya dipenuhi tato ini menyerahkan diri di restoran cepat saji kawasan Cibiru, Kota Bandung.

IW merupakan tersangka penusuk guru olahraga di SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung, Tatang Wiganda (39) pada Senin 22 Agustus lalu. Dua dari tiga tersangka HWS dan RSG sebelumnya telah ditangkap.

"Jumat (11/11) pukul 22.30 WIB, di restoran cepat saji di Bundaran Cibiru telah menyerahkan diri satu orang DPO (daftar buruan orang) tersangka kasus tindak pidana pembunuhan, pengeroyokkan yang menyebabkan korban meninggal dunia atas nama Tatang Wiganda," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, Sabtu (12/11).

Dia menuturkan, kronologis IW selama dua bulan lebih menjadi buruan kepolisian. Setelah turut mengeroyok korban Tatang dengan menghantamkan helm pada korban, tersangka ini melarikan diri ke kawasan Jatihandap, Bandung untuk bertemu temannya.

"Saat itu tersangka tidak mempunyai firasat akan terjadi kalau korban meninggal dunia karena dirinya berpikir masalah tersebut sudah selesai," ujar Yusri.

Namun beberapa saat kemudian, informasi tewasnya Tatang menyebar ke tukang ojek di kawasan Jatihandap dan sampailah ke telinganya. Saat itu tersangka ketakutan dan langsung melarikan diri ke Subang menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Mio. Tapi dalam perjalanan tersangka ini justru balik arah.

"Tersangka berpikir kembali dan balik kanan ke arah timur yaitu ke arah Garut. Di Garut uang tersangka habis dan menggadaikan ke orang yang baru ditemuinya senilai Rp 1,5 juta," ujarnya.

Duit tersebut kemudian tersangka pakai untuk melarikan diri ke Tasikmalaya, Pangandaran dan Banjar. "Di sana ada sekitar 75 hari," terangnya. Selama pelarian itu unit Reskrim Polsek Kiaracondong mengendus jejak pelaku melalui rekaman komunikasi dengan rekaman tersangka lainnya.

"Kami mendapatkan informasi dan komunikasi melalui media sosial Facebook, melalui rekan tersangka," ujarnya menegaskan.

Akhirnya tersangka lewat komunikasi dengan rekannya mau mengakui kesalahan dan menyerahkan diri. "Untuk menyerahkan diri tersangka lah yang menjanjikan akan ke Bandung sendiri dan memberitahu tempat lokasi penjemputan dan ternyata disepakati tempat di restoran cepat saji di Cibiru," katanya.

Tersangka tiba di Bandung pada Jumat (11/11) pukul 21.30 WIB. "Tanpa perlawanan tersangka akhirnya bisa diamankan dan di bawa ke Polsek Kiaracondong untuk penyidikan lebih lanjut," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan Tatang tewas di tangan tiga tersangka usai benda tajam dan tumpul dihujamkan pada korban. Motif penganiayaan menyebabkan tewas ini terjadi gara-gara senggolan yang terjadi di sekitaran Cicaheum. Pelaku yang diantaranya merupakan preman terminal saat kejadian tengah berada di bawah pengaruh alkohol.

Tag Terkait