Soal bahan baku obat, Indonesia tak berbeda dengan Amerika
Ilustrasi obat
Bandung.merdeka.com - Pembuatan obat yang dilakukan di Tanah Air masih mengandalkan bahan baku impor. Hal tersebut rupanya tak berbeda jauh dengan negara maju seperti di Amerika.
Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI), Darujatun Sanusi mengatakan, harus diakui jika di negara maju sekalipun, bahan baku pembuatan obat-obatan tak 100 persen menggunakan bahan baku sendiri. "Di Amerika saja, produksi obat tidak 100 persen dari produk lokal karena 80 persennya impor. Nah,ini menandakan bahwa Indonesia juga tidak jauh beda dengan Amerika yang masih membutuhkan bahan-bahan impor," ujar Darajatun kepada Merdeka Bandung, Senin (24/10).
Hingga saat ini, untuk melakukan produksi obat-obatan dalam negeri masih dibutuhkan produsen global. Di mana masih banyak bahan baku yang harus diimpor dari berbagai negara.
Darajatun menjabarkan, tingginya kebutuhan bahan baku impor ini membuat GPFI berupaya untuk menggenjot para pelaku usaha konsen menyediakan bahan baku agar Indonesia bisa menggunakan bahan baku lokal. "Kita akan genjot tujuh pelaku usaha yang akan fokus mengembangkan bisnis bahan baku obat-obatan. Namun tentu hasil produksi bahan baku ini tidak hanya untuk Indonesia saja, melainkan untuk ekspor juga karena jiks hanya untuk dalam negeri, kita tidak akan bersaing," jelasnya.
Untuk membangun bisnis bahan baku ini, pihaknya mengaku akan membutuhkan waktu lama. Dengan begitu untuk mengolah berbagai obatan-obatan, bahan baku impor masih sangat dibutuhkan.
Tag Terkait
Sinergia Group Hadirkan Produk Perawatan Kulit Berbahan Red Algae
Jangan Abaikan Kesehatan Organ Intim Wanita, Begini Cara Merawatnya
Pemenang 'Bayi Tabung Bersama Irwansyah dan Zaskia Sungkar' Diumumkan
TIA Pharma Meluncurkan Produk Herbal Modern Berbahan Alami
Cegah Stroke Sebelum Terlambat, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Saraf
Produk Baru Prudential Lindungi Keluarga Akibat Penyakit Kritis
Dr. Handojo Sebut Diabetes Gestasional, Penyakit Yang Bisa Diidap Ibu Hamil
Industri Game di Indoneaia Sumbang Pendapatan Rp 1 Triliun Per Tahun
Seanuts II Akan Mengamati 18 Ribu Anak di Empat Negara Terkait Status Gizi
Peduli Stunting, Energen Gencar Kampanyekan Sarapan Sehat