Ghost Garden, game kuntilanak berbentuk permen imut

Oleh Mohammad Taufik pada 15 Oktober 2016, 12:02 WIB

Bandung.merdeka.com - Bagaimana jadinya jika hantu-hantu lokal khas Indonesia menjadi objek game? Ini hanya ada di game Ghost Garden yang baru-baru ini diluncurkan Game Lokal Indonesia (GLI), sebuah game developer berbasis di Cimahi, Jawa Barat.

CEO GLI Fauzil Hamdi menjelaskan, Ghost Garden merupakan game dengan genre 3 match game. Kontennya mengolah tema-tema hantu lokal yang berkembang dalam mitos masyarakat Indonesia, seperti kuntilanak, pocong, hingga genderuwo.

"Ghost Garden membawa suasana mistis namun juga ada kesan lucu, karena karakter hantu-hantunya dibuat menjadi seperti permen imut," kata Fauzil Hami, kepada Merdeka Bandung, Sabtu (15/10).

Seperti halnya game 3 match lainnya, cara memainkan Ghost Garden tinggal menggeser hantu-hantu yang berbentuk permen manis ke kanan, kiri, atas, bawah hingga membentuk tiga baris hantu sama.
Barisan hantu lebih dari tiga akan menjadi spesial dan menimbulkan kehancuran secara animasi.

"Efek animasinya mengagumkan. Jadi kamu tidak akan bosan," katanya.

Game ini memiliki 100 level grastis saat pertama kali diunduh. Tiap levelnya mempunyai misi berbeda dan tantangan berbeda pula. Semakin tinggi level akan semakin sulit permainan. "Namun jangan khawatir kamu dapat menggunakan booster yang akan siap membantumu menyelesaikan misi," ujarnya.

Penasaran ingin mencoba? Unduh saja di link Google Play: https://play.google.com/store/apps/details?id=gli.ghostgarden, Gratis! "Jangan lupa komen dan rate game ini, selain memajukan developer lokal, kamu juga membantu melestarikan budaya Indonesia," ujar Fauzil.

Untuk diketahui, GLI merupakan game developer asal Indonesia yang mempunyai visi membawa konten lokal kepada dunia melalui games. Sebelumnya GLI memperkenalkan sejarah Indonesia dengan game Diponegoro, dongeng asli Indonesia yaitu; Timun Mas, dan terbaru Ghost Garden. Semuanya bisa diunduh di Google Play.

Ghost Garden sendiri dibuat sebagai alternatif dari membanjirnya game-game impor bertema hantu, misalnya Halloween. Jika Halloween terkenal dengan hantu-hantu barat-nya seperti Annabel, Jason, atau Fredie, maka Ghost Garden 'menandinginya' dengan menghadirkan bermacam-macam hantu lokal.

"Mungkin bagi orang Indonesia tidak akan takut mendengar nama hantu-hantu Halloween. Orang Indonesia akan lebih takut dengan kuntilanak, pocong atau genderuwo," katanya.

Tag Terkait