Ingat! Lebaran jangan jadi momen balas dendam melahap makanan

Oleh Farah Fuadona pada 04 Juli 2016, 11:35 WIB

Bandung.merdeka.com - Hari raya Idul Fitri kerap menjadi momen balas dendam untuk makan apa saja bagi mereka yang sudah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Padahal, momen balas dendam untuk menyantap apapun yang diinginkan akan membuat kondisi kesehatan tak menentu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Alma Luchyati mengimbau agar masyarakat tidak menjadikan lebaran untuk menyantap apapun yang diinginkan atau momen balas dendam makanan meskipun pada momen tersebut ada banyak lezat disantap.

"Boleh makan, tapi jangan terlalu nafsu. Nanti perutnya kaget. Hari lebaran bukan momen untuk balas dendam, tetapi sebagai hari kemenangan selama sebulan penuh menjalani puasa," ujar Alma kepada Merdeka Bandung, Senin (4/7).

Alma menuturkan, sebaiknya membatasi makanan yang dikonsumsi saat momen lebaran. Hal tersebut sebagai batasan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Misalnya saja, perut begah karena kebanyakan makan atau malah jadi Anda mengalami diare.

"Lebaran itu makanannya santan, dan pedas. Makanan yang dikonsumsi juga sayuran yang dihangatkan dari kemarin jadi perut pasti akan menyesuaikan. Kalau makannya langsung banyak, nanti kontraksi perutnya. Perutnya enggak akan kuat," jelasnya.

Untuk menghindari terjadinya diare, ataupun keram usus, sebaiknya hindari minuman dingin dan lebih memilih untuk minum air hangat. Juga bila tergiur dengan makanan lezat kala momen lebaran sebaiknya memberi jeda untuk perut agar tidak terlalu berat bekerja.