Soal maraknya dugaan mal praktik, ini kata IDI Kota Bandung

Oleh Farah Fuadona pada 09 April 2016, 16:07 WIB

Bandung.merdeka.com - Bicara soal dugaan mal praktik yang pernah terjadi dibeberapa rumah sakit Kota Kembang, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandung menjabarkan bahwa kedua belah pihak yakni dokter dan pasien harus mendapatkan edukasi tentang hal tersebut.

Ketua IDI Cabang Kota Bandung Dr. Yoni Faudah Syukriani, Sp.F, DFM mengatakan, diperlukasi edukasi kepada dua belah pihak karena selama ini diyakini ada perbedaan persepsi antara dokter dan pasien sehingga menimbulkan dugaan mal praktik.

"Dokter harus mampu berkomunikasi yang baik dengan pasien, dan pasien juga harus tahu mengenai ilmu kedokteran yang terus berjalan dan memahami pola komunikasi kedokteran," ujar Yoni kepada Merdeka Bandung, Sabtu (9/4).

Di negara maju, kata dia, komunikasi antara dokter dan pasien juga sebaliknya, berjalan dengan baik. Sehingga dugaan mal praktik minim terjadi. Dengan memberikan edukasi pada kedua belah pihak, diharapkan kecurigaan dari masyarakat tak lagi terjadi.

"Selama ini masyarakat menilai bahwa dokter tidak menjelaskan dengan baik seperti halnya saja resep yang ditulis tanpa dimengerti pasien. Itu memang resep ditujukan untuk apoteker, hanya saja pasien harus bertanya dan dokter menjelaskan mengenai resep tersebut," jelasnya.

Itu, lanjutnya, yang membuat kecurigaan dari masyarakat semakin meningkat seiring dengan dugaan tak ada kejelasan dari pihak dokter. Untuk itu, ada baiknya komunikasi yang baik dilakukan sebelum dilakukannya tindakan medis.

Tag Terkait