Ibu lebih muda rentan hadapi gangguan kehamilan
Ilustrasi ibu hamil
Bandung.merdeka.com - Perempuan yang hamil dengan usia di bawah 20 tahun lebih rentan mengalami berbagai gangguan kehamilan maupun persalinan. Resiko tersebut antara lain kelahiran prematur hingga keguguran.
Â
Spesialis kandungan yang juga Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, dr. Wawang S. Sukarya, mengatakan kehamilan ideal adalah usia 20 tahun sampai 35 tahun. Di luar usia tersebut disebut kehamilan beresiko.
Â
âKehamilan beresiko itu yang (usia ibunya) kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, itu berisiko karena keadaan tubuhnya,â kata Wawang, kepada Merdeka Bandung.
Â
Menurutnya, pada usia tersebut keadaan tubuh belum siap mengalami kehamilan. Berdasarkan pengalamannya, ia mengatakan ibu muda dengan usia di bawah 20 tahun banyak mengalami kelahiran prematur.
Â
âPerempuan nikah lalu hamil di bawah umur 20 tahun kemungkinan mengalami kelahiran prematur meningkat dibanding yang sudah 20 tahun,â katanya.
Â
Perempuan hamil dengan usia muda tersebut juga rentan mengalami keguguran hingga terserang penyakit antara lain darah tinggi. Bila darah tinggi terjadi saat persalinan, dampaknya berbahaya bagi ibu maupun bayi.
Â
Risiko serupa juga ada pada perempuan hamil dengan usia lebih dari 35 tahun. Usia tersebut rentan terkena penyakit seperti darah tinggi, diabetes, dan cacat kongenital pada anak.
  Â
Tag Terkait
Sinergia Group Hadirkan Produk Perawatan Kulit Berbahan Red Algae
Jangan Abaikan Kesehatan Organ Intim Wanita, Begini Cara Merawatnya
Pemenang 'Bayi Tabung Bersama Irwansyah dan Zaskia Sungkar' Diumumkan
TIA Pharma Meluncurkan Produk Herbal Modern Berbahan Alami
Cegah Stroke Sebelum Terlambat, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Saraf
Produk Baru Prudential Lindungi Keluarga Akibat Penyakit Kritis
Dr. Handojo Sebut Diabetes Gestasional, Penyakit Yang Bisa Diidap Ibu Hamil
Industri Game di Indoneaia Sumbang Pendapatan Rp 1 Triliun Per Tahun
Seanuts II Akan Mengamati 18 Ribu Anak di Empat Negara Terkait Status Gizi
Peduli Stunting, Energen Gencar Kampanyekan Sarapan Sehat