Tak perlu terbang ke Belanda, studi literasi Sunda cukup di Bandung
Bandung.merdeka.com - Belanda banyak sekali memiliki sumber kepustakaan nusantara. Tidak heran jika banyak sarjana dari Indonesia yang terbang ke Belanda khusus untuk mencari referensi bagi studinya yang biasanya tugas akhir.
Â
Contohnya studi tentang budaya Sunda, sudah banyak doktor yang âterpaksaâ terbang ke perpustakaan Leiden demi menyelesaikan desertasinya. Kini, studi doktoral tentang budaya Sunda tidak perlu jauh-jauh ke Leiden.
Â
Perpustakaan Ajip Rosidi di Jalan Garut Bandung sudah menyediakan referensi budaya Sunda yang cukup melimpah. Perpustakaan ini dibangun khusus berisi buku-buku Bahasa Sunda.
Â
Pengurus Perpustakaan Ajip Rosidi, Rahmat Taufik mengatakan, Perpustakaan Ajip Rosidi mengoleksi 20 ribu judul buku yang sudah didigitalisasi dan 40 ribu judul buku dalam bentuk fisik.
Â
âTotal bukunya sekitar 60 ribu,â kata Rahmat, kepada Merdeka Bandung.
Â
Sampai saat ini, digitalisasi terus dilakukan. Tujuannya sebagai bentuk penyesuaian zaman yang semakin serba digital. Selain itu, generasi masa kini juga lebih banyak menggunakan media-media digital, termasuk buku.
Â
âUntuk studi tentang Sunda, doctoral juga bisa,â katanya.
Â
Ia menambahkan, selama ini sarjana yang studi tentang budaya Sunda banyak melakukan studi kepustakaannya ke Leiden, Belanda. Dengan adanya Perpustakaan Ajip Rosidi, diharapkan bisa menambah referensi bagi para sarjana.
Â
Perpustakaan Ajip Rosidi didirikan sastrawan Ajip Rosidi. Berada di Jalan Garut, posisinya di sisi Jalan Laswi. Proses pengumpulan buku di perpustakaan ini sudah dilakukan sejak tahun 1982.