Bagaimana rasanya berkemah di tengah kota?

Oleh Farah Fuadona pada 13 Februari 2016, 16:05 WIB

Bandung.merdeka.com - Hampir tiap pekan Taman Pramuka menjadi tempat kegiatan Pramuka tingkat SD hingga SMA, kadang perguruan tinggi. Mereka berkemah di hutan tengah kota, di bawah rimbunnya pohon trembesi berusia ratusan tahun.

Pantauan Merdeka Bandung Sabtu (13/2), di salah satu sudut Taman Pramuka berdiri beberapa tenda. Tampak sejumlah pramukan dari sebuah SMP di Bandung menjalankan aktivitas di depan tenda dan di lapangan Taman Pramuka.

Sementara arus lalu lintas dapat dilihat melalui celah pohon dan rumput pagar. Taman yang dibangun zaman Belanda itu memang berada di tengah kota Bandung, posisinya di Jalan Riau (Martadinata).

Di komplek Taman Pramuka berdiri Sekretariat Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Bandung. Anak-anak pramuka tersebut tengah menjalankan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami).

“Tahun ini Persami baru dimulai lagi. Pesertanya kebanyakan dari Gugus Depan tingkat SD hingga SMA, kadang perguruan tinggi,” jelas Humas Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Bandung, Benny Kurniawan, kepada Merdeka Bandung, Sabtu (13/2).

Menurutnya, Taman Pramuka sebagai pilihan bagi anggota pramuka untuk berkemah. Keberadaan Taman Pramuka di pusat Kota Bandung tidak menjadi halangan bagi penanaman pendidikan karakter kepramukaan.

“Untuk pramuka tingkat awal, tempat bisa menjadi pengenalan pertama berkemah sambil menanamkan nilai-nilai kebersamaan, mengasah mental tanpa haris diuji di hutan yang sebenanarnya,” kata dia.

Menurutnya, kadang ada kesalahpahaman bahwa mengasah mental atau survival seharusnya di hutan belantara. Padahal survival tidak harus terkait dengan hutan. Hidup bermasyarakat di tengah kota pun membutuhkan survival.

“Di kepramukaan ada banyak cara untuk melatih survival, salah satunya dengan berkemah, tinggal di rumah-rumah warga atau homestay dan lain-lain. Nah untuk lanjutan bisa dilakukan di hutan sungguhan,” terangnya.

Materi yang diajarkan di Taman Pramuka meliputi materi dasar pendidikan karakter. Materi diberikan lewat berbagai permainan yang ada dalam Pramuka.

“Tentu materinya disesuaikan dengan kondisi fisik peserta, tanpa kekrasan atau  tekanan karena Pramuka pada dasarnya tak kenal kekerasan, kami sifatnya kebersamaan,” katanya.

Dengan kemah di Taman Pramuka, tambah dia, diharapkan tertanam kedisiplinan, kemandirian, persahabatan, kebersamaan atau tenggangrasa. Semua itu diselingi dengan permainan tali-temali, memasang tenda, morse dan lainnya.

Tag Terkait