Resmikan Taman Sejarah, Ridwan Kamil menangis haru
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikan Taman Sejarah Bandung, Jalan Aceh, Sabtu (4/2). Tempat ini menjadi ruang publik pertama bertemakan sejarah Bandung di kota kembang ini.
Saat memberikan sambutan Ridwan Kamil meneteskan air mata sebagai bentuk rasa harunya. Karena akhirnya Kota Bandung memiliki ruang terbuka yang berisikan informasi sejarah.
"Saya terharu karena dari saya kecil sampai sekarang enggak ada tempat sejarah Bandung. Nunggu saya jadi wali kota baru kekosongan, kehausan sejarah itu bisa dihadirkan di bulan Februari ini," ujar pria yang akrab disapa Emil ini.
Emil mengatakan selama ini belum ada tempat untuk belajar sejarah tentang Kota Bandung. Sehingga menyulitkan generasi muda untuk mengetahui jejak-jejak dibangunnya kota serta para pemimpin terdahulu.
Padahal, kata dia, Kota Bandung memiliki sejarah luar biasa yang harus diwariskan kepada generasi masa depan. "Di sinilah lahir kemerdekaan di Asia Afrika. Betapa luar biasanya kota ini tapi sebelum hari ini kita tidak punya jejak," katanya.
Ia menyebutkan semenjak dilantik menjadi wali kota dirinya memang bertekad membuat sebuah tempat edukasi sejarah. Sebagai bentuk rasa hormat dan memuliakan para pendahulu yang berjasa besar.
Dengan adanya Taman Sejarah yang dikonsepkan menjadi tempat rekreasi edukatif, maka masyarakat yang datang bisa tahu pemimpin terdahulu yang telah berjasa membangun Bandung.
"Untuk itu kami hadirkan dalam bentuk yang khas Bandung, yaitu taman sejarah dimana orang bisa belajar sambil bergembira. Mengingat sejarah sambil berekreasi," ucap Emil.
Taman sejarah nantinya, tambah Emil, akan dilengkapi dengan Museum Sejarah dan Bandung Planning Gallery di sekitarnya. Saat ini taman berisikan dinding relief menampilkan sejarah Kota Bandung dilengkapi wajah-wajah pemimpin Kota Bandung sejak zaman Belanda dalam kaca.
Diharapkan juga taman ini bisa menjadi bagian dari upaya meningkatkan indeks kebahagian warga Bandung. Taman yang dibangun di areal seluas 2.600 meter persegi ini menghabiskan anggaran dari APBD 2016 sebesar Rp 3,1 miliar. Dengan mengusung konsep taman kota yang memiliki fungsi ekologis, sosial, rekreasi dan eduaksi.