Musa Izzanardi, peserta SBMPTN paling belia tahun ini


Musa Izzanardi
Bandung.merdeka.com - Musa Izzanardi baru berumur 13 tahun. Meski masih belia, ia duduk tenang mengisi soal-soal SBMPTN 2016 dengan peserta lainnya yang usianya jauh di atasnya.
Di sela menulis soal, sesekali Musa menumpangkan kakinya dengan punggung menyandar santai. Ia tampak menguasai materi SBMPTN. Pukul 11.45 WIB, bel berbunyi. Musa dan peserta lainnya keluar ruangan kelas.
"70 sampai 80 persenan saya yakin benar," ujar Musa, saat ditanya seberapa optimis dengan jawaban-jawaban yang dia isi, usai mengisi soal-soal Kelompok Ujian Sains dan Teknologi (Saintek) di Subpanlok Bandung Sektor 10 SMP YAS Bandung, Selasa (31/5).
Rambut ikal pria berkacamata itu sedikit kusut. Namun wajahnya masih imut, terlihat seperti siswa SMP. "Soal-soalnya agak keluar dari prediksi," ujarnya, sesekali tersenyum.
Musa bisa dibilang peserta SBMPTN 2016 yang paling belia. Meski demikian, ia memilih kelompok ujian Saintek yang banyak soal ilmu hitungnya. Kampus yang ditujunya adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan jurusan matematika atau fisika Universitas Indonesia (UI).
"Saya suka sekali matematika," kata Musa yang pada kesempatan tersebut diantar kedua orang tuanya, Mursid Wijanarko (45) dan Yanti Herawati (45). Musa adalah putra kedua pasangan suami istri tersebut.
Musa mengaku tertantang mengikuti SBMPTN, terlebih bisa bersaing dengan peserta yang usianya lebih tua darinya. "Ramai jadi yang termuda. Yang lain kan seumuran dengan kakak-kakak kelas saya," ujarnya.
Bagaimana rasanya satu kelas dengan kakak-kakak kelasnya? Musa mengaku tidak canggung. "Biasa saja," ucapnya.
Selain sebagai peserta termuda, perjalanan sekolah Musa terbilang unik. Tiga jenjang pendidikan dasarnya dilalui lewat homeschooling dengan guru ibu Musa sendiri, Yanti Herawati.
Musa kemudian mendapat ijazah SD, SMP, SMA melalui ujian persamaan Paket A, B, dan C. Baru pertengahan April tahun kemarin Musa lulus Paket C. Setelah itu praktis tidak ada persiapan khusus menghadapi SBMPTN mengingat bulan Mei pendaftaran sudah dibuka.
"Persiapan SBMPTN dua hari setelah ujian persamaan. Belajarnya beli buku-buku paket. Tapi soalnya rada beda dengan prediksi. Tapi lumayan bisa," ujar pria murah senyum ini.
Musa mengaku optimis bisa lulus SBMPTN. Seandainya tidak lulus, toh usianya masih sangat muda dan ada kesempatan mengikuti SBMPTN tahun depan masih terbuka lebar.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak