Belajar dari tewasnya suporter di Bekasi, Emil minta bobotoh tak bawa flare
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengingatkan kepada para bobotoh untuk tidak membawa flare ke stadion. Hal ini menyusul insiden tewasnya seorang suporter dalam laga ujicoba Indonesia vs Fiji di Stadion Patriot Bekasi pada Sabtu (2/9) lalu.
Seperti diketahui Persib Bandung akan menjalani pertandingan tandang melawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Jakabaring Palembang, Senin (4/9) pada pukul 18.30 WIB. Meski bermain dalam pertandingan tandang, suporter setia Persib Bandung, selalu hadir untuk menyaksikan langsung.
Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, jika perilaku tersebut masih dilakukan akan merugikan tim Persib, karena harus membayar denda. Selain itu juga akan merusak citra bobotoh.
"Kepada seluruh penonton bola, kepada para bobotoh jangan menganggap tindakan Anda itu hanya untuk diri anda saja dampaknya. Setiap kecerobohan, sok jagonya Anda itu mengakibatkan kerugian. Siapa yang dirugikan? Sarana mungkin rusak, citra bobotoh jelek dan persib harus membayar denda. Uangnya dari mana, bukan dari bobotoh, uangnya dari manajemen. Gara-gara siapa, gara-gara oknum bobotoh yang membawa flare," ujar Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Senin (4/9).
Emil pun menegaskan untuk tidak mengatasnamakan apapun terkait perilaku tidak terpuji tersebut karena hanya akan merugikan orang lain.
"Jadi jangan mengatasnamakan apapun, karena yang dirugikan orang lain. Kecuali mau tanggung jawab sendiri, membiayai rumah sakitnya, membayar dendanya. Kalau tidak bisa ya sudah," kata Emil.
Dia pun mengungkapkan, jika insan persepakbolaan di Indonesia dapat mencontoh peradaban sepakbola di luar negeri yang berprestasi dan penontonnya beradab.
"Ieu mah tong duanana, ges mah tidak berprestasi, penontonnya tidak beradab (Ini mah jangan dua-duanya, sudah tidak berprestasi, penontonnya tidak beradab). Kan tidak begitu. Tolong berpikir logis tiap tindakan ada konsekuensinya," ujarnya.