Bandung.merdeka.com - “Pilih Qurban yang Super, Bro!” demikian bunyi spanduk yang ada di salah satu titik Jalan Turangga Bandung. Spanduk tersebut bergambar lima personel Band The Changcuters dan sekaleng kornet kurban dengan merek Superqurban.
                                 
Kornet Superqurban bukan merek dagang, tetapi merek kornet para donatur yang kurban ke Rumah Zakat, lembaga zakat yang berkantor pusat di Jalan Turangga, Bandung. Sejak tahun 2000 lembaga zakat ini melayani donatur yang ingin kurban tidak dengan cara konvensional.
 
Band The Changcuters merupakan salah satu donatur yang menjadi langganan Rumah Zakat. Band asal Bandung yang terdiri dari Tria, Qibil, Alda, Dipa, Erick itu mulai berkurban di Rumah Zakat sejak 2008.
 
“The Changcuters termasuk donatur lama, sejak 2008. Mereka mewakili donatur muda kita,” kata Marketing Strategic Division Head Rumah Zakat, Yesi Mariska Indira, saat ditemui Merdeka Bandung di Kantor Pusat Rumah Zakat, Jalan Turangga, Bandung, Senin (5/9).

Pada perkembangan berikutnya, The Changcuters bersedia mendukung program-program Rumah Zakat, khususnya promosi Superqurban. Sasarannya adalah anak-anak muda yang sudah mampu berkurban.
 
“The Changcuters turut mempromosikan Superqurban, bahwa Superqurban bisa memembuat daging kurban lebih tahan lama dan banyak manfaatnya,” katanya.
Ia menambahkan, salah satu manfaat Superqurban adalah mampu menjangkau lokasi-lokasi tersulit, misalnya daerah bencana.
 
Baru-baru ini, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk membantu masyarakat pulau-pulau terdepan Indonesia, yakni Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Papua. “Kami menyalurkan 30 ribu kaleng Superqurban dari donatur untuk pulau terdepan,” kata Yesi.

Tak hanya di Indonesia, Superqurban juga sampai ke masyarakat luar negeri yang tertimpa bencana, antara lain Rohingnya, Myanmar, Nepal, Syira.