Bandung.merdeka.com - Meski kini semakin banyak orang yang menggunakan batik dan menyukainya, tak sedikit pula yang enggan menyukai batik karena dinilai modelnya yang kolot. Namun, Twelve Bloem membuktikan bahwa batik justru bisa dibuat menjadi busana kekinian yang diaplikasikan dengan gaya modis.

Maharani Asih, pemilik Twelve Bloem ini bercerita, kehadiran butik yang ada di Jalan LLRE Martadinata itu merupakan bukti kecintaannya terhadap batik. Sejak lama, ia memang sudah dibuat jatuh cinta oleh kain tradisional khas Indonesia.

"Saya dari dulu memang suka batik, terus punya kesempatan untuk buka bisnis dan mencoba menuangkan kecintaan saya itu pada wujud yang sebenarnya. Hingga sekarang lahirlah Twelve Bloem," ujar wanita yang akrab disapa Rani itu kepada Merdeka Bandung, Rabu (20/12).

Menawarkan dua segmen yakni anak muda dan dewasa dengan busana yang lebih formil, Rani berhasil membuat batik sebagai busana yang tak hanya digunakan untuk acara-acara tertentu saja. Namun juga nyaman dan asik digunakan untuk busana sehari-hari.

Seperti beberapa model khusus segmen anak muda, ia mengaplikasikan tabrak warna untuk beberapa kain batik dan menggunakan beberapa kain batik beda model untuk satu baju. Meski terbilang unik, rupanya model seperti ini banyak disukai pembeli.

"Ciri khas aku itu bajunya bisa dipakai ke acara serius dan juga untuk acara santai, jadi tujuan itu membuat batik bisa dipakai kemana saja dan kapan saja dengan model yang kental dengan unsur jiwa muda," tutur dia.

Membanderol harga Rp 200ribu hingga Rp 350ribu, jebolan ajang Mojang Jajaka Jawa Barat 2005 itu juga memasarkan produknya secara online. Baginya, kehadiran toko offline diperuntukkan bagi mereka yang penasaran melihat produknya secara langsung.