Agar meriam tepat sasaran, prajurit TNI pakai ilmu matematika

Komunitas Tjimahi Heritage
Bandung.merdeka.com - Menjelajahi persenjataan TNI memiliki keseruan tersendiri, terlebih jika disertai dengan pengalaman simulai penembakan meriam. Pengalaman itu didapat oleh anggota Tjimahi Heritage, sebuah komunitas pecinta sejarah dan bangunan tua Kota Cimahi, Jawa Barat, yang menjelajah Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdikarmed) TNI AD Jalan Baros Nomor 151 Kota Cimahi.
Ketua Komunitas Tjimahi Heritage, Machmud Mubaraq, menuturkan komunitasnya memiliki program rutin bernama Jelajah. Kali ini Jelajah dilakukan di Pusdikarmed TNI AD yang pesertanya lebih dari 100 orang dari berbagai kalangan, Minggu (28/8).
“Kita menjelajah di komplek sejarah Pusdikarmed, dari depan sampai ke belakang. Tapi walau hanya satu kawasan, lumayan capek,” katanya kepada Merdeka Bandung.
Meski capek karena medan yang luas, banyak pengalaman dan pengetahuan yang didapat, khususnya mengetahui altileri zaman klasik hingga modern. Peserta bisa melihat meriam yang dipakai VOC-Belanda di saat menjajah Indonesia pada 1796 dan 1856.
Meriam-meriam klasik tersebut masih dalam perawatan yang baik. Ada juga meriam buatan Inggris tahun 1942, kemudian meriam tua yang bisa dibongkar pasang menjadi 8 bagian. Sehingga meriam ini tidak muda terdeteksi musuh. Daya lontarnya antara 5-10 kilometer.
Peserta juga bisa melihat simulasi pengoperasian meriam yang dilakukan prajurit Pusdikarmed TNI AD. Dari simulasi ini diketahui bahwa tidak mudah mengoperasikan meriam. Prajurit harus menguasai ilmu hitung atau matematika.
“Tak mudah menyiapkan meriam, banyak perhitungan-perhitungan matematikanya. Harus menguasai sinus, cosinus, tangent begitu. Tujuannya agar bisa membidik tepat. Harus diketahui sudut-sudut sasaran, dihitung berapa derajat, biar tepat,” kata Machmud.
Dengan kata lain, menjadi prajurit TNI tidak hanya memerlukan fisik prima, tetapi juga harus mampu menguasai ilmu pengetahuan. Bahkan selama proses jelajah, komunitas ini didampingi anggota TNI yang memberikan wawasan sejarah.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak