Pede ngomong lewat Kelas Public Speaking Tobucil di Bandung
Bandung.merdeka.com - Meski bicara merupakan kemampuan dasar manusia, tapi tidak semua orang lancar bicara di hadapan orang banyak. Maka sejak 2012 Tobucil & Klabs membuka Kelas Public Speaking yang diasuh penyiar radio Theoresia Rumthe.
Kini, kelas tersebut sudah menghasilkan banyak angkatan. Mereka berasal dari berbagai kalangan, mulai pelajar hingga ibu rumah tangga. Para lulusan kelas ini dibekali teori atau materi dan pengalaman seputar cara ngomong di depan publik.
"Banyak alasan peserta yang mengikuti Kelas Public Speaking, dasarnya ingin belajar ngomong," kata Theoresia Rumthe, saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Minggu (5/6).
"Ada yang ingin lebih pede, ingin tahu cara menguasai panggung dan nambah pengetahuan tentang mc, staging ferformer dan lain-lain," ujar perempuan yang akrab disapa Theo ini.
Tiap angkatan awalnya terdiri dari 10 sampai 15 orang. Pelajaran diberikan di serambi Tobucil. Belakangan jumlah murid sengaja dibatasi maksimal lima orang saja. "Biar lebih mudah berinteraksinya," kata Theo.
Orang yang mengikuti Kelas Public Speaking Tobucil & Klabs berasal dari berbagai kalangan, mulai anak SMA, mahasiswa, guru, seniman hingga ibu yang sudah berusia 60 tahun.
"Kalau mahasiswa atau seniman perlu meningkatkan pengetahuan presentasi. Ada juga guru yang ingin memperbaiki cara mengajar di kelasnya," tuturnya.
Saat ini Kelas Public Speaking belum berjalan kembali mengingat Tobucil & Klabs akan pindah dari Jalan Aceh 56 saat ini ke Jalan Panaitan 18 Bandung. "Nanti setelah pindah dihidupkan kembali," katanya.
Kelas Public Speaking terdiri dari delapan kali pertemuan. Di akhir pertemuan, kelas ini memiliki tradisi presentasi dari masing-masing peserta.
Tiap peserta diminta menentukan tema untuk dipresentasikan di hadapan juri dan peserta lainnya. Pengalaman ini menjadi bekal untuk berbicara di depan publik di luar kelas.