Rumah Bintang gelar acara 12 Tahun Bersama Wujudkan Mimpi

Rumah Bintang gelar acara 12 Tahun Bersama Wujudkan Mimpi
Bandung.merdeka.com - Komunitas Rumah Bintang Bandung saat ini berusia 12 tahun. Merayakan ulang tahunnya, komunitas rumah belajar yang mengusung tagline "Bersama Wujudkan Mimpi" itu menggelar pameran dan pertujukkan di Institut Francais d Indonesia (IFI) Bandung, Jumat dan Sabtu.
Ketua pelaksana acara, Eko Wiryawan mengatakan, acara 12 tahun Rumah Bintang berjudul "Wujudkan Mimpi Bersama" dengan tema nusantara. Acara dibagi dua, hari pertama berisi pameran karya-karya para murid Rumah Bintang.
Sedangkan hari kedua, Sabtu (9/4), akan berisi pertunjukan teater dan kabaret, juga karya murid Rumah Bintang.
Pameran karya terdiri dari pameran gambar, fotografi, buku dongeng, mainan limbah, maket atau pop up, boneka, dan lain-lain.
Sedangkan pertunjukan seni terdiri dari kabaret/taterikal berjudul Rumah Pohon dan Tuan Licin, pembacaan puisi, tari tradisional dan kontemporer, perkusi limbah, pantomim, dan workshop mainan.
"Pameran dan pertunjukkan ini 100 persen karya anak-anak. Mereka membuat karya, merencanakan pertunjukkan," kata Eko, kepada Merdeka Bandung, Jumat (8/4).
Para murid rumah bintang adalah anak-anak usia TK hingga SMP. Mereka adalah anak-anak yang kurang mendapatkan akses pendidikan. Di Rumah Bintang, mereka bisa belajar sambil bermain. Rumah Bintang juga mengajarkan bahasa, logika dan etika kepada anak-anak dengan cara menyenangkan. Hingga saat ini Rumah Bintang sudah menghasilkan 200 lebih lulusan.
Untuk mengukuti pameran dan pertunjukkan terkait ulang tahun Rumah Bintang, anak-anak menyiapkan sendiri karya yang akan dipamerkan. Menurut Eko yang mengajar kelas profesi di Rumah Bintang, pegiat Rumah Bintang dalam acara tersebut hanya sebagai fasilitator. Sedangkan acara semuanya diisi anak-anak.
"Contohnya saat kita akan menggelar kabaret, kita bagikan kertas untuk menyaring ide anak-anak. Dari situ kita diskusi dan mencari masukan anak-anak," kata Eko.
Selain pameran karya dan pertunjukkan, acara tersebut juga akan dihadiri pegiat dan peserta rumah belajar Moro-moro, Lampung. Para peserta dari Moro-moro adalah anak-anak korban sengketa tanah.
Peserta lainnya datang dari komunitas belajar Gambung, Ciwidey, Kabupaten Bandung. "Kita harap acara ini menjadi inspirasi dan memperluas persaudaraan," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak