Bandung.merdeka.com - Tim Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (Wissemu) berencana mulai mendaki puncak (summit attempt) Gunung Aconcagua, Argentina, Sabtu (30/1) nanti pukul 03.00 waktu setempat (13.00 WIB).

Tim yang terdiri dari mahasiswi Universitas Katholik Parahyangan Bandung, Fransiska Dimitri Inkiriwang (22), Mathilda Dwi Lestari (22), dan Dian Indah Carolina (20), itu hari ini, Jumat (29/1) akan melanjutkan perjalanan ke camp tiga.

“Dari hasil komunikasi via telefon satelit kemarin malam (Kamis, 28/1) tim support di Bandung mendapat pesan bahwa para pendaki akan melanjutkan perjalanan ke Refugio Berlin yang akan menjadi camp tiga tim, berbeda dari perencanaan yang pada awalnya akan camp di Colera,” kata Tim Publikasi Wissemu, Alfons Yoshio, melalui rilis yang diterima wartawan di Bandung.
 
Sebelumnya, tim berada di camp Colera. Diduga  karena adanya angin kencang membuat tim berpindah camp ke Refugio Berlin. Refugio Berlin berada di ketinggian 5.930 mdpl berbeda 70 meter dari Colera. Jarak dari Colera ke Refugio Berlin 15-20 menit.
 
“Berdasar kabar terakhir tim dari Nido De Condores saat ini angin yang bertipu sangat kencang dan suhu bisa mencapai minus 10 derajat celcius. Kondisi tim dan rombongan masih sehat dan bersemangat,” kata dia.
 
Jika sesuai rencana, tambah dia, setelah sampai di camp tersebut tim akan melakukan summit attempt. Pendakian tersebut adalah yang keempat bagi Fransiska, Mathilda, dan Dian. Mereka tengah menjalankan misi pendakian di tujuh puncak dunia (seven summits).

Sebelumnya mereka sudah mengibarkan bendera merah putih di tiga puncak dunia, yakni Gunung Cerstenz Pyramid (4.884 mpdl) Papua, Indonesia, Agustus 2014; Gunung Elbrus (5.642 mpdl) Rusia; Gunung Kilimanjaro (5.895 mpdl) Tanzania, Afrika pada Mei 2015.

Kini, tinggal empat gunung lagi yang harus didaki, salah satunya Aconcagua (6.962 mpdl). Tiga gunung lainnya rangkaian seven summits adalah adalah McKinley/Denali (6194 mpdl) di Alaska-Amerika Utara, Vinson (4.897 mpdl) di Elisworth Range-Antartika, dan Gunung Everest (8.850 mpdl) di Nepal-Asia.