Lokasi ini jadi tempat berkumpulnya penggila parkour di Bandung

user
Mohammad Taufik 09 Desember 2015, 11:04 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Mendengar istilah Parkour orang akan langsung mengaitkannya dengan kegiatan ekstrem. Parkour berasal dari Prancis ini memang menampilkan berbagai gerakan dan teknik lompatan yang terbilang cukup menantang.

Di Bandung sendiri ada komunitas para penggila parkour. Mereka tergabung dalam sebuah komunitas bernama Parkour Bandung. Komunitas ini sendiri telah berdiri pada Agustus 2007. Berawal dari sekelompok anak muda yang menggandrungi Parkour.

"Awalnya pada 2007 ada sekitar tujuh orang yang suka parkour. Tujuh orang ini biasa latihan di ITB. Dari 7 orang ini kemudian ngajak-ngajak lainnya yang juga suka latihan parkour. Sejak saat itu banyak para praktisi parkour yang melakukan latihan bersama hingga akhirnya terbentuklah Parkour Bandung pada Agustus 2007," ujar Ketua Parkour Bandung Mandana Irsyadi kepada merdeka.com, Rabu (21/10).

Parkour Bandung melakukan kegiatan rutin setiap Minggu pagi di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana. Mereka menggelar latihan bersama terutama untuk anggota baru belajar. Selain di Balai Kota Bandung, anggota komunitas Parkour Bandung sering menggelar latihan di Lapangan Saparua. Hampir setiap sore mereka latihan di tempat ini.

Tak hanya sekadar latihan, komunitas Parkour Bandung juga aktif mengikuti event-event yang diselenggarakan oleh Parkour Indonesia sebagai induk komunitas Parkour di Indonesia. Setiap tahun mereka mengadakan kegiatan yang diikuti oleh Komunitas Parkour di seluruh Indonesia. Pada tahun 2010 Parkour Bandung mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah Jamming Nasional Parkour Indonesia. Tak hanya diikuti oleh komunitas Parkour dari Indonesia saja, mereka juga mengundang tamu dari luar negeri.

Praktisi parkour yang pernah diundang yakni Stephane Vigroux dan Thomas Couetdic. Mereka adalah instruktur dari Parkour Generations London yang merupakan murid dari David Belle, penemu parkour.

Parkour Bandung juga pernah diundang untuk menghadiri acara jamming internasional. Pada awal 2015 lalu perwakilan Parkour Bandung bersama Parkour Indonesia menghadiri acara Jamming Internasional yakni Lion City Gathering (LCG) yang diadakan di Singapura. Dalam acara ini para praktisi dan ahli parkour dari seluruh dunia hadir dalam acara ini.

Jumlah anggota Parkour Bandung saat ini ada ratusan orang. Bahkan di facebook mencapai 8.000 orang. Untuk setiap kali latihan ada sekitar 60 sampai 150 orang yang datang. Mereka datang dari beragam kalangan mulai dari anak anak, remaja hingga kalangan dewasa.

"Untuk anggota ini datang dari beragam kalangan mulai dari mahasiswa dan yang sudah bekerja juga ikut bergabung. Bahkan pernah ada yang sekeluarga ikut parkour. Anggota paling tua yang sudah berumur 64 tahun juga pernah ikutan. Untuk anggota paling muda di bawah 14 tahun juga ada. Kami sesuaikan dengan umur dan juga porsi latihan tentu berbeda," kata Mandana yang telah 6 tahun belajar parkour.

Untuk para pemula biasanya akan diajarkan untuk gerakan-gerakan basic seperti cara melompat dan mendarat (landing). Selain itu juga akan diajarkan gerakan gerakan basic lain seperti Rolling, Quadro Pedal, Balance, Climb up, Turn Vault, Vaoulting.

"Untuk para pemula di Minggu pertama biasanya diajarkan gerakan basic dulu. Minggu kedua dan ketiga baru mantepin ketujuh teknik dasar tadi. Kita belajarnya pasti bertahap," ucap pria yang juga instruktur Parkour Bandung ini.

Jika Anda tertarik untuk gabung dengan komunitas ini silakan datang langsung saat mereka melakukan latihan rutin di Balai Kota Bandung ataupun Lapangan Saparua. Jika ingin melihat kegiatan komunitas, mereka juga aktif media sosial. Selain untuk tempat sharing informasi, media sosial juga mereka gunakan untuk memposting kegiatan. Untuk Fanpage Facebook : Parkour Bandung, Twitter : ParkourBDG, Instagram : pkbdg Website : www.parkourbandung.com.

"Buat yang mau gabung tinggal dateng aja ke balaikota pukul 9 pagi. Kita kumpul di dekat tiang bendera. Datang saja pakai sepatu lari baju dan celana yang nyaman," ungkap Mandana.

Kredit

Bagikan