Belajar sejarah secara unik dengan komunitas Historia van Bandoeng

user
Farah Fuadona 03 Desember 2015, 16:14 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Mempelajari sebuah sejarah tak melulu dengan mempelajari buku, jurnal, arsip dan berbagai literatur lainnya. Mempelajari sejarah dapat dilakukan dengan cara unik, siapapun mudah untuk mengingat sebuah peristiwa.

Adalah Komunitas Historia van Bandoeng (HvB) yang mencoba mengenalkan sejarah dalam sisi lain. Komunitas ini mengenalkan sejarah dengan melakukan sebuah reka ulang peristiwa sejarah sesuai dengan kejadian aslinya. Mulai dari pakaian, senjata, dan beragam properti lainnya dibuat hampir mirip dengan asli.

Komunitas ini mulai berdiri di penghujung tahun 2012 oleh sekelompok orang memiliki ketertarikan terhadap sejarah, terutama sejarah perjuangan. Bagus Kamajaya, Iwan Hermawan, Firman Hendrianyah menjadi penggagas awal terbentuknya komunitas HvB.

"HvB menjadi tempat berkumpul teman-teman yang senang mempelajari sejarah perjuangan revolusi. Terutama dalam hal berpakaian, kemudian teknologi yang digunakan juga sangat unik. Dari situ kemudian menjadi awal mula terbentuknya HvB," ujar Ganda Permana, salah seorang Pegiat Komunitas Historia Van Bandoeng kepada merdeka.com, Kamis (15/10).

Komunitas Historia van Bandoeng sendiri saat ini menjadi wadah bagi para pecinta sejarah perjuangan di Kota Bandung. Saat ini jumlah anggota komunitas HvB berjumlah 50 orang. Anggota komunitas berasal dari berbagai latar belakang yang memiliki ketertarikan mempelajari sejarah. Mulai dari karyawan swasta, mahasiswa dan pelajar sekolah.

Setiap akhir pekan anggota berkumpul untuk berdiskusi, bertukar informasi tentang sejarah. Bahkan mereka melakukan kunjungan ke sejumlah saksi sejarah di masa lalu untuk mendengar ceritanya secara langsung.

Untuk momen-momen penting dalam peristiwa sejarah, anggota komunitas mendatangi langsung lokasi dan melakukan reka ulang. Anggota komunitas melakukan aksi teatrikal, dengan mereka-reka kondisi asli pada saat peristiwa terjadi.

"Setelah kami membaca buku referensi, oke kami aplikasikan langsung dengan melakukan reka ulang langsung sesuai dengan peristiwa aslinya. Jadi dengan kami menggunakan baju pejuang, itu atmosfernya kerasa," kata Ganda.

Sejumlah peristiwa sejarah telah direka ulang oleh komunitas ini. Dalam waktu dekat rencananya mereka akan menggelar aksi teatrikal di Gedung Bank Dennis(sekarang Bank BJB) yang lokasinya berada di persimpangan Jalan Braga-Naripan. Aksi dilakukan sebagai reka ulang peristiwa perobekan bendera Belanda oleh sejumlah pemuda saat itu.

Jika masih penasaran dengan komunitas HvB, datang saja langsung ke sekretariat di kawasan Museum Mandala Wangsit di Jalan Lembong. Komunitas ini aktif di media sosial, mereka sering memposting kegiatan dan juga sharing informasi mengenai peristiwa sejarah di Facebook mereka Historia van Bandoeng dan Twitter @bandunghistoria.

Kredit

Bagikan