Warga Bandung masih banyak buang limbah tinja ke Sungai

user
Mohammad Taufik 02 Oktober 2016, 04:29 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Ardini Saptaningsih mengatakan sanitasi di Kota Bandung masih terbilang buruk. Bahkan kualitas airnya banyak tercemar limbah.

Ardini mengatakan salah satu sanitasi yang buruk di Kota Bandung adalah kualitas air yang tercemar di Kelurahan Taman Sari. Hal ini bersumber dari masih banyaknya warga yang membuang limbah rumah tangganya seperti limbah tinja ke Sungai Cikapundung.

Berdasarkan hasil riset dari 106 sampel air dari warga yang tinggal di bantaran Sungai Cikapundung, kondisi airnya tercemar.

"Saya melakukan penelitian, saat ini masih ada 80 persen yang buang limbah rumah tangga termasuk limbah buang airnya ke Sungai Cikapundung. Kami meneliti di kelurahan Taman Sari," kata Ardini dalam Seminar Sanitasi Perkotaan di Gedung Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Eyckman, Sabtu (1/10).

Menurut dia, kebanyakan WC yang dimiliki masyarakat tidak sesuai standar sanitasi yang baik. Sehingga limbahnya terserap dan mencemari aliran air di sekitarnya.

"Mereka enggak punya toilet yang standar di mana pakai septic tank. Dan limbahnya disalurkan ke sana (Sungai Cikapundung)," katanya.

Ardini menyebutkan masalah buruknya sanitasi memang rentan terjadi di kota-kota besar seperti Kota Bandung. Arus urbanisasi yang tinggi berdampak pada meningkatnya kepadatan penduduk, sehingga volume limbah rumah tangga yang dihasilkan juga banyak.

Hal ini, kata dia, disebabkan karena minimnya kesadaran masyarakat di mana sengaja membuang limbahnya ke sungai. Selain itu faktor ketidaktahuan akan sanitasi yang baik juga membuat limbah yang dihasilkan di rumah mengalir ke sungai.

"Saat ini banyak yang sudah tercemar dari limbah rumah tangga. Buang air besar tidak boleh dialiri ke sungai, sawah, kebun, tanah, harus di toilet yang memenuhi standar kesehatan di mana harus ada septic tank yang menampung," ucapnya.

Padahal, ia menuturkan, lingkungan yang tercemar akibat sanitasi buruk cukup berbahaya. Air yang tercemar akan terkontaminasi bakteri jika dikonsumsi maka rentan terkena penyakit diare bahkan menyebabkan kematian.

Untuk itu Ardini menyarankan kepada pemerintah untuk menyiapkan rencana penataan tata ruang lebih baik. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung diharapkan juga memperketat izin mendirikan bangunan agar sesuai aturan yang tentunya ramah lingkungan.

"Pengawasan dan izin mendirikan bangunan harus diperketat. Di mana harus dipastikan ada septic tank di bangunan tersebut agar tidak buang limbah rumah tangganya ke sungai," ungkapnya.

Ardini juga mengimbau masyarakat sebagai pelaku utama untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan mengubah perilaku membuang limbah ke sungai yang harusnya airnya menjadi sumber kehidupan.

Kredit

Bagikan