SMRT Singapura menangkan lelang proyek LRT koridor 1 Kota Bandung

user
Farah Fuadona 20 September 2016, 16:35 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Rencana Pemkot Bandung untuk membangun LRT (Light Rail Transit) di Kota Bandung akan segera terwujud. Setelah Singapore Mass Rapid Tansit (SMTR) keluar menjadi pemenang lelang proyek LRT koridor 1. Jika proyek ini berjalan lancar, pembangunan LRT akan dimulai awal tahun 2017 mendatang.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan LRT koridor satu ini akan dibangun dari Babakan Siliwangi-Leuwipanjang. LRT koridor satu ini terbentang sepanjang sekitar 11 kilometer.

"Jadi LRT koridor 1 dan koridor prototype dari Stasiun ke Dalem Kaum itu dimenangkan oleh perusahan SMRT. Ini perusahan yang mengerjakan dan mengoperasikan semua MRT di Singapura," ujar Ridwan kepada wartawan, Selasa (20/9).

Menurut Emil setelah pemenang lelang ini keluar, pihaknya akan mengurus ke tahap selanjutnya yakni perjanjian kerja sama. Pihaknya menginginkan agar proses berjalan cepat. Sehingga peletakan batu pertama (groundbreaking) dapat dilakukan awal 2017 mendatang.

"Sekarang kan baru diumumkan tahap satu, tahap duanya adalah perjanjian kerja sama. Nah perjanjian kerja samanya ini yang belum dibahas karena kan baru diumumkan. Nanti setelah kerja sama baru ketemu jadwal kapan dan bulan apa groundbreaking. Jadi selama tiga bulan kita akan membahas konsesinya seperti apa, harga tiketnya berapa dan sebagainya," katanya.

Untuk negosiasi kerja sama ini, Emil mengaku akan melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab). Pasalnya pembangunan LRT di wilayah Bandung berada di bawah naungan Peraturan Presiden (Perpres) LRT Bandung Raya.

"Kita kan ada Perpres LRT Bandung Raya, di mana di rapat kabinet terakhir Pak Jokowi menyetujui memang tidak mungkin dibiayai oleh APBN sepenuhnya, tapi kemungkinan besar 51 persen. Saya mau mensinkronkan apakah lelang yang kami kerjakan dengan perpres ini bisa disinkronkan. Semakin ada subsidi dari pemerintah pusat semakin sedikit pemkot punya kewajiban untuk melakukan kompensasi atau subsidi. Nah seknario ini sedang diupayakan. Jadi kami sedang menghitung terminal-terminal yang akan di TOD (Transit Oriented Development)-kan," katanya.

Saat disinggung terkait besaran nilai kontrak untuk membangun LRT Koridor 1 tersebut, Emil mengaku belum mengetahui hal tersebut. "Saya belum tahu. Kan belum dihitung,"kata dia.

Emil mengungkapkan untuk pembangunan LRT ini tidak akan menggunakan tanah milik masyarakat. Sehingga tidak perlu ada pembebasan lahan. "Sepanjang saya tahu tidak ada (pembebasan lahan) untuk koridor 1," ujar Emil.

Emil menambahkan, LRT ini nantinya akan terdiri dari beberapa gerbong. Satu gerbong nanti akan memiliki kapasitas 24 orang. Emil optimis proyek ini dapat segera direalisasikan pada tahun depan. "Semoga bisa grounbreakimg di awal 2017," kata dia.

Kredit

Bagikan