Penjualan hewan kurban alami penurunan dibandingkan tahun lalu
Bandung.merdeka.com - Tingkat penjualan hewan kurban tahun ini tidak seramai penjualan tahun lalu. Penjual hewan kurban menduga, kelesuan ekonomi membuat jumlah orang yang kurban menurun.
“Tahun ini saya bawa 240 ekor kambing, baru laku 120. Tahun lalu jumlah segitu habis semua,” kata Jaenal Abidin (40), penjual kurban yang mangkal di Jalan Turangga, Bandung, Minggu (11/9).
Jalan Turangga menjadi salah satu pusat penjualan hewan kurban jenis kambing dan domba di Bandung. Jaenal dan kawan-kawan sudah menjajakan hewan kurban sejak 1 September lalu.
“Seharusnya hari ini puncaknya karena besok sudah Idul Adha, tapi kelihatannya masih sepi,” ujarnya.
Ia menduga, kelesuan ekonomi membuat orang memilih tidak berkurban. Ia tidak setuju jika penurunan penjualan hewan kurban karena faktor banyaknya orang yang menjual hewan kurban.
“Memang yang jual banyak, tapi mereka juga rata-rata mengeluh sepi, terutama yang jual di sini,” tuturnya.
Padahal harga hewan kurban tahun ini tidak mengalami kenaikan. Malah justru harganya menurun. “Harga kambing turun sampai 10 persen,” ujar pria yang berasal dari Garut tersebut.
Menurutnya, hewan kurban yang laku tahun ini cenderung berukuran besar yang harganya Rp 3 juta ke atas. Harga hewan kurban yang ia tawarkan berkisar Rp 2 juta sampai Rp 5 juta per ekor.
Rencananya para penjual hewan kurban akan tetap mangkal hingga H plus 3, setelah itu mereka akan kembali ke kampung masing-masing di Garut.