Mensos Khofifah luncurkan layanan e-Warong KUBE PKH di Bandung

user
Mohammad Taufik 03 September 2016, 13:00 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meluncurkan layanan e-Warong Kelompok Usaha Bersama - Program Keluarga Harapan (KUBE-PKH) di Jalan Babakan Jati, Binong, Jumat (2/9). Kota Bandung menjadi kota ke-15 yang melaksanakan program e-Warong ini setelah Malang, Sidoarjo, Makassar dan kota-kota lainnya.

E-Warong (warung gotong royong) merupakan media untuk menyalurkan bantuan sosial secara non-tunai. Tujuannya untuk memudahkan penyaluran bantuan, mencegah penyimpangan, serta memastikan penyaluran bantuan efektif dan efisien.

Terdapat berbagai hal yang dapat dilakukan e-Warong, diantaranya adalah menyediakan kebutuhan pokok untuk masyarakat, menjadi agen bank, menggerakkan kelompok ekonomi masyarakat, menjadi tempat pemberdayaan ekonomi, bahkan menjadi koperasi untuk usaha simpan pinjam.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi ZA Dulung menjelaskan bahwa e-Warong ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Ia menyampaikan pesan Menteri Sosial agar semua progam penanganan kemiskinan perlu disinergikan agar lebih efisien.

"Pelaksanaannya harus holistik, mulai dari pembentukan, pengorganisasian sampai pada pemasaran hasil usahanya," ujar Andi dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung, Sabtu (3/9).

Andi menambahkan, e-Warong ini didukung dengan strategi keuangan inklusif bekerja sama dengan berbagai stakeholder sehingga inovasi e-Warong ini bisa berjalan. "Prinsipnya adalah e-Warong ini akan dikelola dan dimiliki oleh masyarakat penerima bantuan itu sendiri," kata Andi

Ia merancang di masa depan, semua penerima bantuan akan punya rekening di bank. "Dan semua bantuan sosial akan masuk ke rekening itu melalui teknologi bernama e-Wallet," ujarnya.

Andi mengklaim, konsep ini merupakan yang pertama di Indonesia. Bank dunia bahkan menyertakan video mengenai e-Warong ini pada situsnya untuk disebarkan ke negara-negara lain.

Program e-Warong ini disambut baik oleh Pemerintah Kota Bandung. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada kesempatan yang sama.

"Pemerintah Kota Bandung menyambut baik program Kementerian Sosial bernama e-Warong. Program ini sangat baik untuk mengentaskan kemiskinan, khususnya di Kota Bandung. Inilah ciri ekonomi modern, yakni dengan mengurangi transaksi tunai," ujar Ridwan.

Pria yang akra disapa Emil ini pun lantas menjelaskan program-program yang ia gulirkan sebagai upaya inovatif pengentasan kemiskinan, seperti kredit melati, apartemen rakyat, program sembako murah, hingga program-program pendidikan dan kesehatan yang berpihak pada rakyat berpenghasilan rendah.

Untuk mendukung program ini, Ridwan berkomitmen untuk segera memperbanyak program e-Warong di seluruh wilayah Kota Bandung. "Saya kira bisa, dalam waktu dekat di Kota Bandung ada 100 e-Warong," katanya .

Tepat saat peluncuran ini, sudah terdapat 10 e-Warong yang diresmikan di Kota Bandung. Jumlah ini adalah yang terbanyak se-Indonesia, dan pertama kalinya peluncuran 10 e-Warong sekaligus.

Pada kesempatan ini pula dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI yang diwakili oleh Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi Za Dulung dengan Rektor Universitas Padjadjaran, Tri Hanggono Achmad tentang peningkatan kapasitas pengurus kelompok usaha bersama, dalam rangka pembentukan dan operasionalisasi elektronik warung gotong royong.

Kredit

Bagikan