Dewan minta pemkot perbanyak pembangunan TPS di Kota Bandung


Ilustrasi truk sampah
Bandung.merdeka.com - Sekretaris Komisi C DPRD Kota Bandung Rendiana Awangga mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung harus memperbanyak tempat pembuangan sementara (TPS), sebagai salah satu proyek infrastruktur untuk persoalan sampah.
"Tahun depan memang saya kira perbaikan yang penting ditingkatkan adalah masalah infrastruktur pengelolaan lingkungan hidup. TPS harus mulai diperbanyak," kata Awang saat dihubungi, Senin (22/8).
Awang menilai saat ini jumlah TPS di Kota Bandung masih tergolong minim. Mengingat sampah yang dihasilkan di masing-masing wilayah cukup banyak dengan total 1500-1600 ton per harinya.
Dampaknya, ia menyebutkan, banyak sampah yang tidak tertampung di TPS yang ada. Sehingga terlihat berantakan di sekitar TPS.
"Kalau lihat ke pinggiran kota masih banyak wilayah yang kekurangan TPS. Dengan begitu memicu peluang masyarakat membuang sembarangan. Ini akan menjadi masalah," katanya.
Oleh karenanya, kata dia, Pemkot Bandung harus mulai mengkaji titik-titik lokasi yang bisa digunakan sebagai lahan TPS baru. Diharapkan tahun depan ada penambahan TPS agar permasalahan sampah yang menjadi salah satu persoalan utama sebuah kota bisa ditangani dengan baik.
"Mulai dikaji titik mana yang bisa dibangun TPS. Pemerintah harus bergerak cepat," kata Awang memungkasi.
Pembangunan TPS terkendala lahan
Direktur Utama PD Kebersihan Deni Nurdiana membenarkan bila Kota Bandung sangat kekurangan TPS (Tempat Pembuangan Sementra). "Memang harus ditambah karena jumlah TPS sangat kurang," ujar Deni saat dihubungi terpisah.
Namun demikian, Deni menjelaskan, meskipun penambahan TPS sangat dibutuhkan, tapi nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Sebab untuk membangun TPS membutuhkan lahan dan perizinan dari warga.
"Menemukan lahan kosong cukup sulit, karena banyak yang digunakan untuk pembangunan. Dan juga perizinan warga. Mengingat dampak yang ada membuat banyak penolakan," katanya.
Untuk itu, kata Deni, salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut yakni dengan menciptakan teknologi pengolahan sampah dengan biodigester.
Menurut dia ada banyak keuntungan dengan menggunakan biodigester, salah satunya dapat mempercepat pembusukan bahan organik. Dari proses tersebut dapat membentuk biogas yang dapat digunakan untuk bahan bakar memasak dan pembangkit listrik.
"Dengan kebermanfaatan tersebut, biodigester kini menjadi salah satu alternatif terbaik untuk memanfaatkan dan mengurangi jumlah sampah," ucapnya.
Deni mengungkapkan, rencananya pembangunan biodigester akan dilakukan pada tahun ini. Lokasi pertama direncanakan di Kelurahan Pasir Impun. "Pembangunan biodigester akan dimulai pada akhir tahun ini," ujarnya memungkasi.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak