Ini alasan Ridwan Kamil gagas acara Indonesia Smart City Forum 2016
Bandung.merdeka.com - Kota Bandung akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara Indonesia Smart City Forum 2016 yang akan digelar pada 2-3 September mendatang di Trans Luxury Hotel. Kota Bandung berinisiatif menggagas acara tersebut agar menjadi tempat berbagi serta berkolaborasi dengan kota dan kabupaten di Indonesia terkait penerapan smart city.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, Kota Bandung berinisiatif menggelar acara Indonesia Smart City Forum 2016 karena menjadi bagian dari hakikat pembangunan sebuah kota. Dengan melakukan pendekatan teknologi dalam pelayanan publik dapat mempermudah masyarakat untuk mengurus berbagai urusan.
"Hakikat pembangunan kan melakukan progres perubahan. Tugas kita bertanya tiap hari perubahan apa yang bisa kita bawa dalam hari ini. Kita teh mau gini aja atau jauh lebih maju," ujar Ridwan kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (22/8).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku, selain mengundang Bupati/Wali kota se-Indonesia, pihaknya juga mengundang perusahaan teknologi. Hal ini akan menjadi forum untuk bertukar pikiran terkait penerapan teknologi smart city yang diterapkan di masing-masing daerah.
"Bandung sendiri kan sudah ada 350 aplikasi, mungkin setengahnya hanya nyambung dengan urusan Bandung tapi setengahnya lagi bisa dipakai oleh kota/kab lain secara umum. Nah Bandung aja seratusan, Surabaya berapa, saya tahu Aceh juga kan bagus, Tangerang bagus, Bogor bagus, dan Jakarta. Saya undang Bu Risma, Pak Ahok kemudian wali kota lainnya," kata Emil.
Emil mengungkapkan, penerapan smart city di Indonesia sendiri belum begitu maksimal yakni baru sekitar 30 persen. Padahal penerapan smart city telah lebih dulu dilakukan di negara-negara lain.
"Makanya kan smar city ini ada di Barcelona, Tokyo dan ada di mana-mana. Saking tiap-tiap negara punya teknologi dan cara sendiri. Untuk orang Indonesia kita milih beli ke orang atau bikin sendiri atau berbagi. PR republik masih banyak dan menurut saya kemajuan baru 30 persen lah ya.
Artinya mengejar ke semua Indonesia canggih 100 persen butuh waktu," ucapnya.
Emil menyebut, melalui gelaran Indonesia Smart City Forum ini menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan penerapan smart city di berbagai wilayah di Indonesia. Sebab banyak sekali kemudahan yang akan didapat dengan penerapan teknologi smart city ini.
"Caranya seperti ini tiap tahun sekali mau bertemu, berbagi dari Sabang sampai Merauke. Misalnya e-budgeting. E budgeting pemkot Bisa mencoret Rp 1 triliun lebih dari program-program yang sebenarnya tidak efisien tapi gak ketahuan tanpa adanya software smart city. Dengan adanya software kita bisa menghemat itu. Kalikan 500 kota/kabupaten, berapa uang rakyat bisa dihemat. Ini strategi agar kita belajar dari kota-kota yang belum punya," pungkasnya.
Emil menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan Dewan TIK Nasional dalam gelaran ini. Dewan TIK ini nantinya akan bertugas menghimpun berbagai aplikasi yang dimiliki kota/kabupaten untuk saling berbagi. "Sehingga selanjutnya siapa yang membutuhkan bisa tinggal mendaftar, melapor dan meminta," ujar dia menandaskan.