Dishub ubah rencana skema konversi angkot ke bus

user
Mohammad Taufik 18 Agustus 2016, 18:36 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, melalui Dinas Perhubungan akan mengubah skema konversi angkot ke bus. Pemkot akan melakukan konversi angkot ke bus bukan dengan skema pembelian angkot, tetapi dengan memberikan subsidi bagi koperasi angkutan yang mau mengkonversi angkotnya menjadi bus.

Kadishub Kota Bandung Didi Ruswandi, mengatakan semula skema konversi akan dilakukan dengan skema pembelian angkot dengan perbandingan 3 angkot menjadi 1 bus. Namun rencana tersebut urung dilakukan lantaran terkendala opini BPK yang mengatakan pemerintah tidak bisa membeli barang bekas.

"Konversinya tetep, tapi metodenya berbeda. Jadi biaya yang tadinya untuk mengkonversi dialihkan kepada subsidi," kata Didi kepada wartawan di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Kamis (18/8).

Didi mengatakan, dengan skema pemberian subsidi oleh pemkot ini nantinya para sopir angkot tidak lagi memikirkan setoran sebab akan dibiayai dari APBD. "Ada atau tidak ada penumpang anda dibayar. Asalkan kalau mau ubah mobil anda dari angkot ke bus," katanya.

Namun demikian, kata Didi, setelah sistem berjalan layanan angkot harus sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) yang telah ditetapkan seperti jam pelayanan yang tepat waktu.

"Misalnya di setiap titik harus sampai jam berapa, ukurannya itu. Begitu tidak tercapai itu subsidi tidak dibayar," katanya.

Didi mengungkapkan, saat ini pihaknya masih mengkaji rencana konversi dengan skema baru ini. Ditargetkan konversi ini dapat selesai pada akhir 2017.

"Intinya itu dulu, karena kemarin kan baru penjajakan. Sekarang political willnya kuat dari pak wali, tinggal political will dari dewan. Nanti Pak Wali Kota akan menjadwalkan dengan legislatif," ucapnya.

Didi menambahkan, jika sistem ini berjalan rute-rute angkot Bandung akan ditata ulang. Bus akan ditempatkan di tengah kota, sementara angkot bisa difungsikan sebagai feeder di permukiman. "Dana akan diambil dari APBD namun belum dapat dipastikan nominalnya karena masih terus dikaji," ujarnya memungkasi.

Kredit

Bagikan