Mengunjungi Pameran Artefak Perintis Kemerdekaan RI


Pameran Artefak Perintis Kemerdekaan RI
Bandung.merdeka.com - Bicara tentang sejarah pergerakan Proklamator RI Soekarno, tidak akan bisa lepas dari peran tiga tokoh besar di belakangnya, yakni Ibu Inggit Garnasih (Almh), Asmara Hadi (Alm), dan Rasiban Wiriasomantri (Alm). Mereka ini turut mewarnai sejarah pergerakan awal presiden pertama RI itu.
Bagi yang belum mengenal tiga tokoh tersebut, ada baiknya berkunjung ke Gedung Indonesia Menggugat. Dalam beberapa ruangan gedung ini, dihadirkan arfetak milik ketiga tokoh tersebut. Barang-barang yang hingga kini masih terawat dengan baik itu hadir dalam sebuah pameran bertajuk "Pameran Artefak Perintis Kemerdekaan RI".
Diselenggarakan pada 17 Agustus hingga 20 Agustus mendatang, Anda bisa melihat koleksi serta mengenal lebih dekat ketiganya. Diselenggarakan oleh Komunitas Anak Rakyat, pameran ini mengangkat tiga unsur; seni, perjuangan, dan kemanusiaan.
"Dari sisi seni, kami hadirkan karya-karya dari Asmara Hadi. Beliau selain pejuang juga merupakan seorang wartawan dan pujangga. Untuk perjuangan jelas ya ada bendera pusaka, sedangkan kemanusiaan dihadirkan tempat tidur ibu Inggit," ujar Ketua Pelaksana 'Pameran Artefak Perintis Kemerdekaan RI', Gatot Gunawan kepada Merdeka Bandung, Rabu (17/8).
Pameran ini bertujuan agar kawula muda yang tidak mengenal tokoh-tokoh ini bisa lebih mengenalnya lebih dekat lagi. Terlebih untuk sosok ketiganya mampu memberikan inspirasi yang sangat baik untuk generasi saat ini.
"Mungkin tidak banyak yang mengenal sosok Ibu Inggit Garnasih, Asmara Hadi, dan Rasiban Wiriasomantri. Namun, setelah datang ke sini dan melihat artefak yang kami hadirkan maka pengunjung akan lebih mengenali sosok ketiga orang besar pada masa perjuangan dahulu," ujarnya.
Dalam pameran ini dihadirkan banyak sekali koleksi peninggalan ketiganya. Di antaranya adalah tempat tidur yang digunakan oleh Ibu Inggit Garnasih di hari tua. Di tempat tidur itu dia meninggal dunia pada tanggal 13 April 1984 selepas Magrib di rumah Jalan Ciateul Nomor 8 Bandung.
Selain itu, ada pula sapu tangan milik Rasiban Wiriasomantri. Sapu tangan ini dijahit sendiri oleh almarhum Rasiban ketika menjalani masa tahanan di Penjara Ambarawa Jawa Tengah. Sapu tangan ini dihadiahkan kepada istri dan anak-anak sebagai tanda rindu beliau saat Hari Raya Idul Fitri tahun 1934.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak