Sikap pengusaha terhadap kelestarian lingkungan dipertanyakan
Bandung.merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mempertanyakan kepedulian pengusaha terhadap lingkungan. Menurut pantauannya, dari berbagai diskusi lingkungan yang pernah dihadirinya, jarang ada pihak pengusaha yang bergabung.
"Pemerintahnya sudah ada, dari komunitasnya lengkap, dari pengusahanya belum ada," kata Deddy Mizwar pada Kongres Sungai Jawa Barat melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung.
Menurutnya, masalah lingkungan khususnya sungai membutuhkan komunikasi multipihak, termasuk kehadiran pengusaha. Mengenai masalah kerusakan sungai, ia menyatakan berbagai program ataupun strategi telah dimiliki BBWS, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/ Kota, maupun sejumlah komunitas pencinta lingkungan. Namun kendalanya adalah sinergi dan koordinasi.
"Persoalan bangsa ini adalah masalah komunikasi. Berbagai teori paling pintar kita. Tapi komunikasi ini yang jadi masalah. BBWS jalan k emana,
provinsi ke mana, kabupaten/ kota ke mana KLHK ke mana, semuanya masing-masing jadi ini faktor kita," kata Deddy.
Menurutnya diperlukan koordinasi berbagai pihak untuk menjadi gerakan yang terintegerasi.
Maka, melalui Kongres Sungai Jawa Barat yang digelar di Kampung Budaya Karawang, Desa Wadas, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang,    Â
diharapkan terbangun koordinasi.
Kongres berusaha melahirkan konsep pengelolaan sungai berbasis partisipasi yang melibatkan seluruh stakeholder termasuk masyarakat sebagai langkah civil society di bidang lingkungan. Konsep ini akan dibawa ke Kongres Sungai Indonesia ke- 2 di Malang pada 20-24 Agustus 2016.
Dalam kesempatan itu, lima komunitas peduli sungai, di lima daerah aliran sungai (DAS) yakni Citarum, Cisadane, Ciliwung, Citanduy, dan Cimanuk-Cisanggarung terlibat pada Kongres Sungai Jawa Barat yang pertama ini.