Hari Antariksa, Observatorium Bosscha kian tenggelam polusi cahaya


Observatorium Bosscha
Bandung.merdeka.com - Hari Antariksa yang jatuh Sabtu (6/8) ini mengingatkan kembali pentingnya mengendalikan cahaya lampu di bumi. Makin tak terkendali cahaya lampu, makin parah polusi cahaya yang mengganggu pengamatan benda-benda langit.
Polusi cahaya juga menjadi masalah kronis yang dihadapi lembaga penelitian astronomi Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
"Bosscha sebagai lokasi observasi dan memang menghadapi kendala nyata dan besar dari polusi cahaya ini," kata Anggota Staf Observatorium Bosscha Yatni Yulianti, saat dihubungi Merdeka Bandung.
"Harapannya tentu masyarakat menjadi lebih aware terhadap lingkungannya, terutama bagi orang yang tinggal di kawasan sekitar observatorium, menjadi lebih peka dan bijak terhadap penggunaan lampu," ujarnya.
Terlebih Hari Antariksa malam nanti bertepatan dengan fenomena sejumlah planet atau bintang terang di atas bumi. Fenomena ini hanya akan bisa dinikmati di kala langit gelap dan sedikitnya polusi cahaya.
Ia berharap, fenomena tersebut diharapkan bisa mengangkat isu polusi cahaya, khususnya pengendalian lampu yang dipakai masyarakat.
"Isu polusi cahaya ini menjadi isu yang besar karena bukan hanya astronom saja yang punya kepentingan. Masalah energi, keamanan dan kesehatan sudah dibuktikan kaitannya dengan eksposur dan penggunaan cahaya berlebih di malam hari," terangnya.
Berdasarkan data Bosscha, dampak polusi cahaya selain merugikan astronomi juga pemborosan keuangan. Contoh kerugian keuangan, berdasarkan studi International Dark-Sky Association di Amerika rata-rata pertahunnya membuang cahaya ke langit (ke atas) sebesar 17.400 GigaWatt-jam atau setara dengan 11,4 milyar liter bensin atau 1,74 milyar dollar AS.
Jumlah kerugian tersebut belum termasuk kerugian di bidang keamanan, kesehatan dan lingkungan.
"Mudah-mudahan kalau masyarakat merasakan hal yang positif dari langit gelap ini, muncul kesadaran dari diri akan pentingnya mengendalikan penggunaan lampu di malam hari," ujar Yatni.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak