Kapolda Jabar tertarik dengan aplikasi panic button Pemkot Bandung

user
Farah Fuadona 05 Agustus 2016, 18:37 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kapolda Jabar Irjen Pol Bambamg Waskito mengaku tertarik dengan penerapan aplikasi panic button (tombol panik) yang diterapkan Pemkot Bandung di Bandung Command Center (BCC). Kapolda mengaku akan memadukan aplikasi tombol panik ini dengan pelayanan kepolisian.

Hal ini diungkapkan Bambang di sela kunjungan ke BCC yang berada di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (5/8). Tampak hadir dalam rombongan sejumlah petinggi  Polda Jabar, beserta Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Winarto dan jajaran.

"Jadi kehadiran saya di sini dengan tim IT saya dengan pejabat utama untuk memadukan apa yang sudah dimiliki polri dan apa yang sudah digelar pak wali, khususnya masalah pelayanan keamanan. Jadi di situ ada panic button. Sehingga setiap orang nanti yang nomornya sudah teregistrasi kapan pun menekan panic button. Dalam waktu sekian menit, sekian detik polisi akan hadir di sana," ujar Bambang.

Bambang mengaku, pihaknya juga ingin mensinergiskan layanan BCC yang dimiliki Pemkot Bandung, dengan perangkat-perangkat yang dimiliki oleh pihak kepolisian. Sehingga nantinya akan lebih terpadu.

"Kita di sini akan mensinergiskan, datanya (BCC) cukup sangat lengkap sekali. Jadi kita akan sinergiskan itu. Sebenarnya sudah berjalan cuman nanti akan lebih terpadu lagi kalau misalnya nanti ada petugas kepolisian yang piket disini,"kata Jenderal bintang dua ini.

Bambang memuji terobosan inovasi yang dilakukan oleh Pemkot Bandung. Salah satunya pelayanan keamanan mealului BCC ini.

"Ternyata command center cukup bagus, cukup lengkap dan cukup sangat mendukung tugas kepolisian. Terimakasih kepada Pak wali yang sudah menginovasi dengan kota Bandung ini, bahwa kota bandung tujuan wisata ini sangat perlu dilayani pelayanannya,"ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandumg Ridwan Kamil mengatakan bahwa saat ini, penggunaan aplikasi Panic Button memang belum optimal
Sebab penyinergian sistem dengan kepolisian belum selesai.

Koordinasi dengan Polrestabes Bandung kata dia sedang dilakukan, terutama masalah kesiapan sumber daya manusia.

“Mudah-mudahan hitungan minggu sudah bisa full. Bahkan sudah latihan di sini sejak tanggal 1 Agustus tim polisi dari Polrestabes. Sehingga dengan begitu nanti betul-betul berfungsi sesuai dengan harapan,”ungkapnya.

Emil menyebut bahwa sistem tombol panik ini  ke depan tidak hanya siap untuk diaplikasikan  untuk wilayah Kota Bandung saja, tetapi juga wilayah Jawa Barat

" Jadi tinggal tim dari staf kapolda dihadirkan di sini, ini sudah bisa jalan. Sehingga mimpi dari kami setiap warga Jabar di hp punya aplikasi ini.

Jadi nanti meski di tekan di Sukabumi kasarnya, itu bunyinya bisa disini juga, nanti polisi disini yang levelnya di polda bisa mengkoordinasikan polisi di kota kota se jabar. Jadi sebenarnya sudah sesiap itu,"pungkasnya.

Seperti diketahui, Panic Button sendiri merupakan aplikasi berbasis Android yang berfungsi untuk mengaktivasi aksi tanggap daruat untuk masalah keamanan dan keselamatan. Pengguna aplikasi tersebut cukup menekan tombol melalui ponsel pintar saat kondisi darurat. Dalam hitungan detik, aplikasi tersebut akan terkoneksi dengan sistem di BCC dan langsung mendapatkan tanggapan dari operator. Aplikasi ini dapat digunakan saat keadaan darurat, seperti peristiwa kejahatan, kebakaran, maupun kecelakaan.


Kredit

Bagikan