Cari Rasa, roti bumbu khas Bandung karya veteran perang

user
Mohammad Taufik 05 Agustus 2016, 16:38 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Puluhan roda roti bakar terparkir di halaman rumah Tata Gunawan, pemilik perusahaan roti bumbu CV Cari Rasa. Di sekitar roda, para pedagang roti keliling sibuk mengemas roti tawar dan memasukkan ke dalam roda putih - kuning.

Di tubuh roda tertulis merek roti yang tidak asing bagi penggemar kuliner khas Bandung, yakni 'Cari Rasa' dengan cat warna merah. Toko roti Cari Rasa berada di jajaran terdepan Padar Kosambi, Jalan A Yani, Bandung. Posisinya berada di bawah jembatan penyeberangan.

Perusahaan roti Cari Rasa didirikan veteran perang almarhum H Katmajaya yang akrab disapa Haji Ama. Foto H Ama dipajang di toko roti, mengenakan seragam veteran warna hijau. Nama H Ama tertera dalam box bungkus roti. Roti Cari Rasa sendiri sudah dipatenkan.

Di bagian dalam rumah produksi roti yang jaraknya sekitar 100 meter di belakang toko roti, para karyawan tak kalah sibuk membuat adonan roti, mencetak ke dalam loyang berbagai ukuran dan membakarnya hingga roti empuk dan mengembang.

Sehingga tidak heran jika harum roti panggang selalu mewarnai rumah tua dengan arsitektur semi tradisional itu setiap harinya.

Maklum saja, dalam sehari pabrik roti Cari Rasa sedikitnya mengolah lima kuintal adonan roti. "Jika dihitung-hitung, tidak kurang 10 ribu potong roti ukuran kecil yang kita produksi," kata Tata, kepada wartawan, Jumat (5/8).

Roti sebanyak itu didistribusikan oleh 200 roda roti keliling, 20 becak roti dan pangkalan-pangkalan roti bakar yang tersebar di Bandung Raya.

"Yang kerja di sini sebelumnya ada yang kena PHK, pengangguran, pensiunan. Ada yang berhasil sampai mandiri dan punya anak buah," terang pria ramah ini.

Tata menuturkan, Cari Rasa merupakan usaha turun-temurun keluarga. Saat ini pengelola Cari Rasa adalah putra-putri pasangan H Ama dan Hj Hayati, yakni Tata sendiri sebagai pemimpin perusahaan, Tuti, Ati, Usep, Nyai.

Putra-putri H Ama semuanya ada delapan anak, namun tiga di antaranya memilih usaha atau kerja sendiri. "Jadi yang mengelola roti lima anak dan sekitar 20 cucu," kata Tata yang merupakan anak ketiga H Ama sambil tertawa.

Di toko Pasar Kosambi, Cari Rasa menyediakan sejumlah pilihan rasa, ukuran dan cara memasak (dibakar atau tidak), yakni rasa biasa (cokelat dan selai kacang), campur keju, keju, dan kornet. Roti kecil dibanderol mulai dari Rp 5.000 dan roti besar dibanderol hingga Rp 46.000.

Tata bersyukur punya orangtua yang mampu berjuang di masa perang kemerdekaan dengan cara memasak di dapur tentara Republik. Lalu setelah kemerdekaan H Ama mempraktikkan keahliannya membuat roti dengan mendirikan usaha roti bumbu.

Sejak berdirinya Cari Rasa dari 1960 hingga kini, tidak sedikit anak negeri yang mampu berpenghasilan dari hasil jualan roti Cari Rasa. Selain itu tidak terhitung pula generasi yang menikmati cita rasa roti lokal yang kualitasnya tak kalah dengan roti impor.

Kredit

Bagikan