Ridwan Kamil jadi mandor pembangunan Creative Center
Bandung.merdeka.com - Pemkot Bandung melalui Dinas KUKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung saat ini sedang membangun gedung Creative Center di Jalan Laswi. Untuk menjamin kesesuaian kualitas bangunan dengan desain yang telah dibuat, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memantau langsung jalannya pembangunan proyek Creative Center.
"Saya ingin menunjukan bahwa proyek pemerintah itu harus tepat waktu, hemat biaya. Maka khusus Creative Center saya mandorin sendiri. Kami ingin membuktikan bahwa proyek pemerintah bisa berkualitas bagus karena dari sisi anggaran harga wajar-wajar saja. Enggak mau ada di lapangan speknya dikurangi," ujar Ridwan kepada wartawan saat ditemui di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Senin (1/8).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku sengaja turun langsung mengawasi jalannya pembangunaan, karena gedung Creative Center merupakan salah satu bangunan yang unik. Dia menyebut, dari sisi pembuatan konstruksi bangunan yang lebih rumit dari bangunan gedung pada umumnya.
Sehingga jika cara membangunnya seperti membangun bangunan yang lain, Emil khawatir hasilnya akan biasa biasa aja.
Creative center ini bentuknya poligon yang artinya segi banyak. Konstruksinya lebih rumit, kemudian isinya juga tidak biasa. Makanya belum ada di ndonesia. Jadi ini adalah percontohan untuk bangunan unik yang harus jadi istimewa," katanya.
Emil mengungkapkan, jika proyek pembangunan gedung Creative Center ini berhasil, akan menjadi percontohan di Indonesia. Sebab di Indonesia sendiri hingga saat ini belum ada gedung Creative Center.
"Harapannya sih kalau memang berhasil lancar ingin diresmikan Pak Jokowi ya, karena ini kan Creative Center pertama di Indonesia. Jadi bisa menginspirasi kota kota lain agar ekonomi kreatif ini, lahir karena ada ruang ruang berkreasi yang disiapkan oleh pemerintah. Di ASEAN hanya Thailand yang punya. Jadi kalau kita bangun, kita yang kedua," kata Emil.
Menurut Emil hingga saat ini progres pembangunan Creative Center telah mencapai 15 persen. Di dalam gedung Creative Center ini rencananya akan dibangun sejumlah fasilitas seperti perpustakaan, galeri untuk menampilkan karya, museum kreatif, amphiteater, ruang belajar, dan beragam studio seperti studio tari, fashion, musik, ICT.
"Total ada 10 an ruangan. Kemudian ada ruang kelas untuk belajar mengajar ada sekitar empat kelas. Kemudian ada toko desain yang menampilkan produk terbaik Kota Bandung. Sehingga ketika turis datang kita arahkan untuk melihat contoh terbaiknya tuh ke sana. Kemudian ada bioskop kecil jadi ruang seminar berfungsi untuk menonton juga karya-karya film atau TV dari anak anak Bandung," ungkapnya.
Emil menargetkan pembangunan gedung seharga Rp 50 miliar dapat rampung pada akhir tahun ini. Dengan hadirnya Cretive Center ini menjadi salah satu cara untuk mengakselesrasi ekonomi kreatif Kota Bandung
"Minggu depan kita akan mulai persiapan untuk berkomunikasi dengan komunitas kreatif Bandungnya, karena nanti ada ruang-ruang yang harus dikelola misalnya nanti studio musik oleh komunitas musik, studio tari dan macem macem. Targetnya akhir tahun ini selesai," ujarnya.