Membedah pemikiran tokoh desain grafis Indonesia lewat buku


Bandung.merdeka.com - Bicara perkembangan desain grafis di Indonesia tidak lepas dari sosok Priyanto Sunarto (1947-2014). Pak Pri—demikian ia biasa disapa—tidak hanya meninggalkan sejumlah karya desain grafis. Ia juga menuangkan pemikiran-pemikirannya lewat artikel atau opini yang ditulisnya.
Karya-karya tulis dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Bandung itu masih relevan hingga kini. Sehingga generasi yang tidak bisa bertemu langsung dengan Pak Pri, masih bisa menjumpainya gagasannya lewat tulisan.
Untuk itulah Desain Grafis Indonesia (DGI) menerbitkan buku berjudul “Pri S.: Serumpun Tulisan.” Buku ini diluncurkan dalam rangkaian Tribut untuk Priyanto Sunarto berjudul “Pri S: Serpihan Karya dan Arsip” di Selasar Sunaryo Art Space Jalan Bukit Pakar Timur No 100 Bandung.
Ketua DGI Ismiaji Cahyono mengatakan, penerbitan buku yang menghimpun karya-karya Pak Pri sebenarnya sudah direncanakan sejak 2014. DGI, kata dia, banyak menyimpan artikel-artikel yang ditulis Pak Pri.
“DGI juga menerbitkan antologi artikel. Namun tulisan-tulisan Pak Pri harus dibukukan tersendiri,” kata Ismiaji, dalam diskusi Bedah Buku Pri S.: Serumpun Tulisan, Jumat (29/7).
Buku tersebut menghimpun artikel yang ditulis Pak Pri dari tahun 1980-2000. “Saat menelusuri tulisannya, ternyata mengandung bobot yang besar. Misalnya artikel yang ditulis tahun 80-an Pak Pri memakai kacamata yang jauh ke depan,” katanya.
Artikel yang ditulis Pak Pri, sambung dia, bukan hanya berisi petuah, tetapi juga mengandung ajakan dan tantangan khususnya di bidang desain grafis. “Maka dari itu kami memutuskan perlu buku khusus tentang almarhum Priyanto,” kata pria yang juga murid Pak Pri.
Ia menambahkan, buku tersebut lahir berkat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk beberapa murid Pak Pri. Antara lain Vera Rosana yang menjadi desainer buku, Selasar Sunaryo Art Space dan sejumlah pihak lainnya.
Vera Rosana mengaku awalnya merasa berat harus membuat desain buku tentang pemikiran gurunya. Menurutnya, Pak Pri bukan hanya guru, tetapi seniman besar di bidang desain grafis.
Menurut perempuan kelahiran Bandung yang kini mengajar di Binus Jakarta, peran Pak Pri sangat besar dalam perjalanan kuliah maupun kariernya. “Begitu lulus kuliah di ITB, Pak Pri nanya mau ke mana. Saya bilang mau ngajar. Lalu Pak Pri bilang, kalau cangkirnya belum penuh apa yang mau ditumpahkan?”
Setelah mendapatkan pertanyaan itu, Vera sadar dirinya masih harus terus belajar. Ia memutuskan untuk kembali kuliah. Setelah lulus ia mulai mengajar.
“Buku ini berisi isi cangkir Pak Pri yang akan memberi inspirasi. Apa yang dia tumpahkan ke murid-muridnya akan ditumpahkan kembali tak berhenti,” katanya.
Dalam membuat desain, ia berusaha menyajikan karakter yang khas yang mewakili setiap artikel yang ada di buku. Ia berharap desainnya bisa menarik pembaca dari halaman awal sampai akhir.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak