Dinkes Kota Bandung belum terima adanya laporan kartu BPJS palsu
Bandung.merdeka.com - Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Bandung hingga saat ini belum menerima adanya laporan terkait Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu di Kota Bandung. Kasus kartu BPJS Kesehatan palsu merebak setelah pihak kepolisian berhasil menguak Kartu BPJS Kesehatan palsu di Desa Kertajaya, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Di Kota Bandung belum ditemukan kasus kartu palsu BPJS Kesehatann" ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara saat dihubungi, Rabu (27/7).
Ahyani mengaku, saat ini pihaknya telah berkordinasi dengan pihak BPJS. Hal ini sebagai langkah antisipasi adanya kartu BPJS Kesehatan palsu di Kota Bandung
"Kita sudah berkoordinasi dengan BPJS untuk meningkatkan sosialisasi dan membuka hotline pengaduan masyarakat," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengaku telah memberikan surat edaran kepada seluruh puskesmas di Bandung. Isi surat edaran tersebut mengenai tata cara pendaftaran BPJS yang benar.
"Kita lakukan sosialisasi di masyarakat melalui puskesmas terkait tata cara pendaftaran yang benar," ungkapnya.
Seperti diketahui, kasus kartu BPJS Kesehatan palsu pertama kali terkuak di Desa Kertajaya, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sejauh ini pihak kepolisian telah menetapkan satu tersangka dalam kasus pemalsuan BPJS Kesehatan tersebut, yakni seorang pria bernisial AS (42) yang merupakan pimpinan yayasan peduli dhuafa.
Modus yang dilakukan AS yakni dengan mengumpulkan warga yang belum mengantongi BPJS untuk dikolektifkan dengan iming-iming tanpa biaya bulanan. AS hanya menarik biaya diawal Rp 100 ribu per kartu.