enggunaan Dana PIPPK jangan hanya untuk membangun infrastruktur


Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Haru Suandharu menyoroti penggunaan dana Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK) Rp 100 juta per RW yang telah dijalankan oleh Pemkot Bandung sejak 2015. Haru meminta Pemkot Bandung untuk mengalokasikan dana PIPPK tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur, tetapi pada sektor-sektor lain yang lebih dirasakan oleh masyarakat.
Hal ini disampaikan Haru saat menggelar acara Halal Bihalal bersama Pimpinan DPRD dan aparat kewilayahan di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Kamis (21/7).
"Selama ini kan alokasi anggaran PIPPK untuk infrastruktur. Mudah mudahan untuk tahun 2016 -2017 lebih banyak dialokasikan untuk pemberdayaan UKM, pembukaan lapangan kerja, serta bantuan modal usaha untuk warga," ujar Haru.
Menurut dia, alokasi anggaran PIPPK saat ini harus lebih banyak diarahkan untuk menyentuh program-program yang langsung dirasakan masyarakat. Selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga mendongkrak perekonomian di Kota Bandung.
"Jadi menumbuhkan program-program wirausaha. Bagi warga yang membutuhkan modal bisa digunakan di samping kredit melati. Bisa pelatihan dan pendampingannya," katanya.
Selain itu kata Haru, pihaknya mendorong Pemkot Bandung untuk melakukan sebuah terobosan mekanisme percepatan dana PIPPK. Hal ini mengingat masih rendahnya tingkat penyerapan dana PIPPK di sejumlah kecamatan.
"Memang harus diperbaiki. Penyerapan anggaran agar lebih merata sepanjang tahun ini. Jangan sampai penyerapan ini di akhir tahun. Harus ada mekanisme percepatan dari pemerintah kota, mulai dari proses awal tengah dan akhir," ungkapnya.
Haru menyebut, alokasi anggaran PIPPK saat ini menjadi salah satu program unggulan yang diluncurkan oleh Pemkot Bandung. Berbagai pembangunan yang dilakukan di kewilayahan menjadi salah satu indikator keberhasilan dari program ini.
"Namun kami tetap mengingatkan kepada pemerintah kota untuk saat ini lebih baik diarahkan untuk berinvestasi pada manusianya janga hanya pada infrastruktur," ujarnya.
Seperti diketahui, Program PIPPK untuk kewilayahan telah diluncurkan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada tahun 2015 lalu. Pemkot Bandung mengalokasikan dana dana Rp 100 juta untuk setiap RW, karang taruna, LPM, dan PKK di setiap kelurahan di Kota Bandung untuk pembangunan di kewilayahan.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak