Kecewa pada DKJB, seniman Bandung makan pecahan lampu


Makan pecahan lampu
Bandung.merdeka.com - Sejumlah seniman Bandung menggelar aksi “Save Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK)” di Gedung YPK, Jalan Naripan, Bandung, Rabu (20/7) sore. Aksi ini dipicu robohnya bangunan belakang dan panggung di gedung peninggalan Belanda beberapa waktu lalu.
Hermana MT, seniman longser, menyatakan robohnya ruang pertunjukan Gedung YPK bukti bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang membentuk Dewan Kebudayaan Jawa Barat (DKJB) tidak mampu melindungi kebudayaan. Padahal gedung tersebut rencananya akan dijadikan kantor DKJB.
Ia mengungkapkan penelantaran Gedung YPK terjadi sejak 20 tahun lalu, tepatnya pada 1996 ketika Komunitas Seni Gerbong Bawah Tanah akan menggelar pameran lukisan. Waktu itu bagian dalam gedung sudah disekat-sekat untuk ruang komersil.
Gedung YPK sendiri merupakan cagar budaya sekaligus ruang publik, bukan ruang komersil. Kini, aset Provinsi Jabar tersebut kembali terancam kerusakan. Fungsi ruang publiknya tidak jelas.
“Sekarang panggungnya roboh. Padahal ketika kampanye, pasangan gubernur dan wakil gubernur menjanjikan akan membangun gedung-gedung kesenian di kabupaten/kota. Tapi janji itu tak dilaksanakan. Malah Gedung YPK yang berada di halaman rumah mereka dibiarkan roboh,” ungkapnya.
Maka sebagai aksi kekesalan terhadap penelantaran gedung serta kecewa terhadap DKJB, ia kemudian menggigit lampu neon dan mengucah-ngunyah kacanya seperti mengunyah keripik.
Aksi ini disaksikan puluhan orang terdiri dari seniman dan wartawan. “Ini ungkapan kekesalan saya yang selama 20 tahun gedung ini diabaikan,” kata Hermana seraya kembali menggigit kaca lampu.
Aksi makan lampu tersebut menjadi pembuka diskusi Save YPK yang sudah tiga kali digelar. Kali ini para seniman merumuskan rincian-rincian petisi yang sudah mereka sebar di media sosial.
Rencananya petisi dan rinciannya akan dibahas dalam pertemuan dengan DKJB dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak