Tim dokter RSHS akan bawa timbangan khusus ke rumah Arya
Bandung.merdeka.com - Bocah obesitas Arya Permana (10) dinyatakan sudah bisa menjalani perawatan di rumah di Karawang, Jawa Barat. Selama perawatan di rumah, tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akan melakukan kunjungan berkala.
Kunjungan ini antara lain untuk mengontrol program diet yang harus dijalankan Arya. Untuk mengukur hasil program diet, berat badan Arya akan ditimbang. Maka untuk berjaga-jaga kesulitan mendapatkan alat timbangan, tim dokter akan membawa timbangan khusus dalam kunjungan berkala tersebut.
“Untuk menimbang anak seberat sekitar 190 kilogram tidak mudah, nanti akan ada alat timbang yang kita bawa,” kata Ketua Tim Dokter Perawatan Arya Permana, dr Julistio T B Djais SP A(K). MKes, di RSHS Bandung, Senin (18/7).
Menurutnya, selambat-lambatnya kunjungan tim dokter ke rumah Arya akan dilakukan lusa. Dalam kunjungan ini orangtua Arya akan diingatkan tentang program yang selama ini dijalankan Arya selama dirawat di RSHS.
Pihak RSHS, sambung dia, bisa menerima keinginan Arya untuk pulang. Awalnya Arya dijadwalkan dirawat selama dua minggu. Namun baru hari keenam perawatan, Arya sudah ingin pulang.
Arya juga memiliki perilaku sebagaimana umumnya anak-anak, yakni jika keinginannya tidak dituruti suka ngamuk-ngamuk. Selama dirawat di RSHS, Arya sendiri pernah beberapa kali ngamuk.
“Misalnya saat diminta ditimbang, anaknya ngantuk. Kalau lagi ngamuk ya tidak bisa diapa-apakan lagi,” tuturnya.
Namun soal Arya yang suka ngamuk bukan menjadi masalah utama bagi proses perawatan. Selain itu, ngamuk Arya terbilang wajar.
“Ngamuknya tidak berlebihan tapi berat hampir 200 kilogram tampaknya jadi berlebihan, jadi tak bisa dipegang. Dalam hal ini yang paling bisa mengontrol adalah ayahnya,” katanya.
Dengan sejumlah pertimbangan tersebut, maka Arya sebaiknya dirawat di rumah. Selain kunjungan berkala, RSHS juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dalam mengawasi program diet Arya.