Telkomsel dukung Kemenpar perbarui data wisatawan lewat MSIGHT
Bandung.merdeka.com - Telkomsel memberikan dukungan bagi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk memperbarui data wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia melalui MSIGHT, yaitu layanan big data yang dapat memberikan informasi dan analisa data perilaku sehari-hari konsumen secara kolektif.
Melalui sistem analisis pergerakan wisatawan yang bisa diakses secara online ini, Kemenpar bisa memperoleh data kunjungan wisatawan secara otomatis dalam waktu lebih cepat.
Selama ini proses delivery data kunjungan wisatawan di Indonesia yang diperoleh Kemenpar dinilai relatif kurang cepat. Padahal dengan penyajian data cepat, Kemenpar dapat lebih mudah mengambil kebijakan strategis untuk meningkatkan promosi pariwisata Indonesia.
Vice President Digital Advertising Telkomsel Harris Wijaya, mengatakan melalui MSIGHT Telkomsel menyediakan perspektif baru memberikan insight bagi Kemenpar dalam mengambil kebijakan berupa online dashboard yang mampu meng-update data kunjungan wisatawan secara lebih cepat dan spesifik.
"Inilah bentuk dukungan kami bagi dunia pariwisata Indonesia untuk mewujudkan 'Wonderful Indonesia' yang diusung Kemenpar," ujar Harris dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, Jumat (15/7).
Sistem analisis pergerakan wisatawan yang dilakukan MSIGHT ditentukan dari kota asal pelanggan (hometown) yang diukur berdasarkan lokasi spesifik di mana pelanggan paling sering melakukan transaksi seluler, lokasi pelanggan setiap bulan, dan pergerakan pelanggan dari kota asal ke lokasi lain pada setiap awal bulan.
Dari data yang diperoleh, selanjutnya dianalisis berdasarkan kalkulasi length of stay (jumlah hari secara berturut-turut pelanggan melakukan transaksi seluler di luar kota asalnya) dan profil pelanggan.
Dengan sistem analisis tersebut, Telkomsel menyediakan solusi big data bagi Kemenpar yang menyajikan data bersumber dari perilaku pelanggan seluler (sebelumnya dari survei dan sampling), periode penerimaan data secara harian (sebelumnya kuartalan), periode perbaruan data secara mingguan (sebelumnya tahunan), skala distribusi data mulai dari kota hingga ke titik destinasi spesifik (sebelumnya provinsi), serta output berupa interactive dashboard (sebelumnya dokumen).
Kini Kemenpar dapat dengan mudah mengakses data kunjungan wisatawan langsung dari ponselnya hanya satu hari setelah proses analisa data. "Kami berharap MSIGHT dapat mempermudah Kemenpar dalam merancang agenda pariwisata yang membuat wisatawan semakin tertarik untuk datang langsung menikmati keindahan Indonesia," ujar Harris.
Pada tahun 2019 diperkirakan pariwisata Indonesia mampu menarik 275 juta wisatawan dalam negeri dan 20 juta wisatawan mancanegara dengan potensi pendapatan secara nasional sebesar Rp 240 triliun.