Ini yang akan dilakukan 13 dokter ahli pada bocah obesitas ekstrem


Arya Permana
Bandung.merdeka.com - AP (10), bocah dengan bobot hampir dua kuintal asal Karawang, Jawa Barat, akan menjalani serangkaian program terapi yang diberikan para dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Direktur Medik dan Keperawatan RSHS dr Nucki Nursamsyi, mengatakan rangkaian program tersebut mulai dari penerapan program diet khusus berupa pengaturan pola makan sampai penelitian sebab-sebab obesitas ekstrem.
"Di kita diterapinya begitu, diatur masukan makanannya supaya lemaknya sedikit demi sedikit berkurang," ujar Nucki, saat dihubungi Merdeka Bandung.
RSHS sudah menyiapkan tim khusus untuk menangani pasien AP yang terdiri dari 13 keahlian. Pasien dengan bobot hampir dua kuintal ini akan menghadapi rangkaian pemeriksaan.
Rangkaian pemeriksaan ini, sambung dia, sangat rinci mulai penerapan program diet atau pengaturan asupan makanan, pemeriksaan secara psikologi, hingga pengecekan kesehatan secara umum untuk mengetahui terjadinya komplikasi.
Tim dokter juga akan meneliti sebab-sebab terjadinya morbid obesity pada pasien AP. Morbid obesity adalah penyakit obesitas ekstrem. "Rencana pertama untuk cari penyebabnya kenapa gemuknya bisa seekstrem itu. Nanti ada serial pemeriksaan," ujarnya.
Penelitian terhadap penyebab morbid obesity, sambung dia, akan melibatkan ahli mikrobiologi dan molekuler. Tidak menutup kemungkinan obesitas ini disebabkan faktor genetik atau bawaan.
"Memang ada kelainan yang sifanya genetik karena memang gennya jelek. Itu yang sulit ditangani, makanya lagi dicari sekaligus untuk mengobati penurunan berat badannya. Dalam waktu bersamaan kita juga mencari sebabnya apa," terangnya.
Sebab lain bisa saja karena pola makan dari keluarga keliru. Anak dibiarkan makan berlebih sehingga menimbulkan obesitas.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak