Stres, pria ini menari-nari lalu lompat dari JPO alun-alun Bandung

user
Muhammad Hasits 01 Juli 2016, 15:22 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Jalan Asia Afrika Kota Bandung mendadak geger, pada Jumat (1/7) siang. Ciptadi (54) dengan nekat melompat dari megatron jembatan penyebrangan orang (JPO) yang tingginya diperkirakan mencapai 15 meter.

Meski masih sempat bernafas saat kepalanya terbentur keras ke aspal, namun nyawanya tidak tertolong saat akan dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Informasi yang dihimpun merdeka.com di lokasi, pria asal Kebumen tersebut sudah naik ke JPO yang berada di depan PT Pos sekitar pukul 12.00 WIB saat orang tengah melaksanakan ibadah salat Jumat. Orang tak menduga akan ada aksi nekat dilakukan Ciptadi.

Namun beberapa saat kemudian Ciptadi menaiki megatron. Di saat itulah orang sekitar mulai khawatir. Sudirman, anggota Satlinmas Pol PP Kota Bandung salah satunya.

Dia menuturkan, bersama petugas kepolisian sempat membujuk turun korban. Bahkan petugas memberikan secarik kertas untuk menuliskan sesuatu. "Pas saya jalan ke bawah sebentar, karena masih ada yang jaga. Ternyata tiba-tiba ada di bawah (korban)," ungkapnya.

"Saya tidak paham gimana lompatnya. Yang pasti pas saya sedang turun ke bawah tiba-tiba korban sudah di aspal dengan kepala berdarah," ujarnya menambahkan.

Dia menyatakan, Ciptadi diduga stres itu sebelum kejadian sempat menari-nari di atas megatron. "Kayaknya memang stres. Karena sebelum juga sempat nari-nari di atas," jelasnya.

Aipda Tafirulloh anggota Polsek Sumur Bandung yang berjaga di Pos Pol Asia Afrika Banceuy mengaku, korban sudah diboyong ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. "Di sini masih bernyawa. Tapi dalam perjalanan meninggal dunia," katanya Tafirulloh.

Kredit

Bagikan