Usai lebaran, Tim Sepakbola Indonesia ikut turnamen HWC di Skotlandia


Turnamen HWC di Skotlandia
Bandung.merdeka.com - Tim Indonesia untuk Homless World Cup siap berangkat ke Skotlandia setelah lebaran. Tahun ini Skotlandia menjadi tuan rumah kompetisi sepak bola untuk kaum marjinal sedunia.
"Persiapannya 70 persen, tinggal strategi dan komunikasi saja," kata asisten pelatih Bogim Sofyan, saat ditemui di sela pertandingan persahabatan Tim Indonesia untuk HWC 2016 vc KGRC di Bandung, Minggu (26/6) malam.
"Target kita sebaik-baiknya," kata Bogim. Pada HWC 2015, tim Indonesia berada pada urutan ke-17 dari 42 negara peserta HWC.
Ia menuturkan, tim mulai latihan di Rumah Cemara, Bandung, sejak 5 Juni 2016. Mereka akan berangkat pada 7 Juli 2016 ke Skotlandia.
Jumlah tim yang berangkat sebanyak 10 orang terdiri dari manajer, pelatih Sabrun Hanafi dan delapan pemain Eman Sulaeman (penjaga gawang-Majalengka), Wiradanu (penjaga gawang-Bali).
Para pemain lainnya yakni Nandi Saeful Anam (Sumedang), Heru Muhammad Faisal (Bandung), Roni Sahroni (Bandung), Angga Sidik Permadi (Bandung), Wisnu Wantoro (Bandung), Antonius Dimas Antonius (Yogyakarta).
Para pemain memiliki latar belakang berbeda-beda, yakni Orang yang Hidup Dengan HIV/Aids (ODHA), warga miskin kota, anak jalanan, difabel serta pecandu. Hal ini sesuai dengan syarat HWC.
Homless World Cup merupakan kompetisi sepak bola dunia khusus untuk kaum marjinal. Kompetisi ini digelar untuk 'mengangkat derajat' kaum marjinal supaya dapat kembali meraih jalan dan kesempatan untuk kehidupan lebih baik melalui sepakbola. Contohnya, orang yang tadinya ketergantungan narkoba menjadi tidak.
Rumah Cemara menjadi National Organizer HWC untuk Indonesia sejak 2009. Tiap tahunnya Rumah Cemara menyeleksi tim untuk diberangkatkan ke HWC.
Sejak 2011, Rumah Cemara sudah memberangkatkan lima tim untuk mengikuti HWC. Dengan berangkatnya Tim Indonesia pada HWC Skotlandia tahun ini, maka jumlah tim yang diberangkatkan Rumah Cemara menjadi enam tim.
Rumah Cemara merupakan komunitas yang didirikan Ginan Kusmayadi. Komunitas ini aktif melakukan pendampingan pada ODHA dan pecandu. Selain itu, Rumah Cemara juga aktif mengampanyekan stop diskriminasi dan stigmatisasi terhadap ODHA dan pecandu.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak