Di Masjid Salman berbuat salah diizinkan, asal…


Ketua Umum Yayasan Pembina Masjid Salman Syarif Hidayat
Bandung.merdeka.com - Masjid Salman ITB menjadi salah satu masjid di Bandung yang memiliki wibawa besar. Selama Ramadan ini sejumlah tokoh nasional memberikan tausiah di masjid yang berseberangan dengan Kampus ITB itu.
Ketua Umum Yayasan Pembina Masjid Salman Syarif Hidayat, mengatakan sebagian besar jamaah Masjid Salman adalah mahasiswa atau anak muda. Faktor jamaah inilah yang membedakan Masjid Salman dengan masjid lain.
Karena faktor banyaknya anak muda yang menjadi pengurus maupun jamaah, maka di Masjid Salman diterapkan tradisi berbuat salah diizinkan.
"Berbeda dengan masjid umumnya karena kebanyakan jamaah Masjid Salman mahasiswa, berbuat salah di sini diizinkan. Dengan berbuat salah jadi tahu hal-hal baru," kata Syarif Hidayat, di Masjid Salman Bandung.
Tapi yang perlu digarisbawahi, berbuat salah tersebut dalam artian setiap orang berusaha mencari kebenaran. Dalam proses pencarian itu biasanya bertemu kesalahan.
"Hanya orang yang tersesat yang akan menemukan jalan benar. Jadi kami mengizinkan salah yang akhirnya bisa menempuh kebenaran," katanya.
Masjid Salman, kata dia, adalah laboratorium rohani. Artinya sebagai tempat pengembangan tafsir Alquran dan hadits Nabi. Ia menyebut, kegiatan tafsir ini jarang dijumpai di tempat lain.
Menurut dia, bagaimanapun tafsir adalah karya manusia. Tafsir untuk menggali nilai dan makna Alquran. Alquran sendiri memerlukan penafsir. Sebab tanpa penafsiran Alquran hanya sebagai kitab yang tidak diketahui kandungannya.
"Kita boleh bangga Alquran sebagai kitab Allah. Tetapi tanpa diketahui resepnya tak akan jadi bumbu. Jika bangga tak mempraktikkan dan memanfaatkan mungkin hanya sebagai hiasan saja," katanya.
Masjid Salman juga menjadi tempat menggodok kader dakwah yang bertujuan untuk kesempurnaan akhlak sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW. "Kami bukan untuk menghasilkan kader politik. Kita tak boleh tergoda gelombang lima tahunan," katanya.
Selain itu, sambung dia, Masjid Salman adalah masjid kampus yang mandiri dan pelopor perkembangan dan perubahan di masyarakat. Bagi jamaahnya Masjid Salman juga sebagai rumah.
"Sebagai rumah masjid menjadi tempat paling privat. Kemanapun kita pergi melanglang tetap akan kembali ke rumah. Rumah menjadi tempat penyegaran masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, selama Ramadan ini tokoh yang ceramah di Masjid Salman antara lain Imam Besar Mesjid Al Aqsha, Palestina, Syeikh Ikrimah Shabri. Sedangkan Minggu (19/6) kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga memberikan tausiahnya di masjid yang dibangun 1970-an itu.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak