Di Masjid Salman berbuat salah diizinkan, asal…

user
Mohammad Taufik 20 Juni 2016, 16:29 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Masjid Salman ITB menjadi salah satu masjid di Bandung yang memiliki wibawa besar. Selama Ramadan ini sejumlah tokoh nasional memberikan tausiah di masjid yang berseberangan dengan Kampus ITB itu.

Ketua Umum Yayasan Pembina Masjid Salman Syarif Hidayat, mengatakan sebagian besar jamaah Masjid Salman adalah mahasiswa atau anak muda. Faktor jamaah inilah yang membedakan Masjid Salman dengan masjid lain.

Karena faktor banyaknya anak muda yang menjadi pengurus maupun jamaah, maka di Masjid Salman diterapkan tradisi berbuat salah diizinkan.

"Berbeda dengan masjid umumnya karena kebanyakan jamaah Masjid Salman mahasiswa, berbuat salah di sini diizinkan. Dengan berbuat salah jadi tahu hal-hal baru," kata Syarif Hidayat, di Masjid Salman Bandung.

Tapi yang perlu digarisbawahi, berbuat salah tersebut dalam artian setiap orang berusaha mencari kebenaran. Dalam proses pencarian itu biasanya bertemu kesalahan.

"Hanya orang yang tersesat yang akan menemukan jalan benar. Jadi kami mengizinkan salah yang akhirnya bisa menempuh kebenaran," katanya.

Masjid Salman, kata dia, adalah laboratorium rohani. Artinya sebagai tempat pengembangan tafsir Alquran dan hadits Nabi. Ia menyebut, kegiatan tafsir ini jarang dijumpai di tempat lain.

Menurut dia, bagaimanapun tafsir adalah karya manusia. Tafsir untuk menggali nilai dan makna Alquran. Alquran sendiri memerlukan penafsir. Sebab tanpa penafsiran Alquran hanya sebagai kitab yang tidak diketahui kandungannya.

"Kita boleh bangga Alquran sebagai kitab Allah. Tetapi tanpa diketahui resepnya tak akan jadi bumbu. Jika bangga tak mempraktikkan dan memanfaatkan mungkin hanya sebagai hiasan saja," katanya.

Masjid Salman juga menjadi tempat menggodok kader dakwah yang bertujuan untuk kesempurnaan akhlak sebagaimana yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW. "Kami bukan untuk menghasilkan kader politik. Kita tak boleh tergoda gelombang lima tahunan," katanya.

Selain itu, sambung dia, Masjid Salman adalah masjid kampus yang mandiri dan pelopor perkembangan dan perubahan di masyarakat. Bagi jamaahnya Masjid Salman juga sebagai rumah.

"Sebagai rumah masjid menjadi tempat paling privat. Kemanapun kita pergi melanglang tetap akan kembali ke rumah. Rumah menjadi tempat penyegaran masyarakat," katanya.

Untuk diketahui, selama Ramadan ini tokoh yang ceramah di Masjid Salman antara lain Imam Besar Mesjid Al Aqsha, Palestina, Syeikh Ikrimah Shabri. Sedangkan Minggu (19/6) kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga memberikan tausiahnya di masjid yang dibangun 1970-an itu.

Kredit

Bagikan