Baznas imbau orang kaya di Jabar tidak zakat langsung


Arif Ramdani
Bandung.merdeka.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat mengimbau orang kaya di Jawa Barat agar tidak melakukan zakat langsung. Menunaikan zakat lebih baik dilakukan melalui badan-badan zakat resmi baik yang dikelola negara maupun swasta.
"Semoga tahun ini tidak terjadi antrean fakir miskin demi isi amplop Rp 25.000-Rp 50.000 mereka harus terinjak-injak, ini menyedihkan," kata Kepala Baznas Jabar Arif Ramdani, di Pusat Dawah Islam (Pusdai) Jabar, Bandung, Selasa (14/6).
Menurut dia, pemberian zakat langsung memiliki sejumlah resiko. Antara lain resiko faktor keamanan ataupun unsur ria (pencitraan) yang mengurangi pahala zakat.
"Kami dari Baznas Provinsi Jabar mengimbau kepada masyarakat muslim di Jabar yang sudah mampu, untuk menunaikan zakat melalui Baznas di antaranya lembaga-lembaga zakat formal sehingga kemanfaatannya akan jauh lebih besar dan keikhlasannya akan lebih terjaga," kata dia.
Ia menambahkan, pemberi zakat jangan khawatir dengan zakat yang disalurkannya ke lembaga formal tidak jelas pertanggungjawabannya. Sebab, pemberi zakat akan mendapatkan laporan yang transparan.
"Pemberi zakat akan menerima laporan program kami, disalurkan ke mana saja zakatnya, itu pasti kami akan berikan informasi kepada masyarakat," katanya.
Selain itu, memberi zakat kepada lembaga formal akan jauh lebih pas karena sesuai dengan cara yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat. Ia menuturkan, Rasul dan sahabat dalam menghimpun zakat menggunakan Baitul Mal atau badan zakat formal.
Baitul Mal, lanjut dia, tidak hanya menyalurkan zakat kepada fakir miskin, tetapi mengelolanya lewat program pemberdayaan. Lewat pengelolaan ini penerima zakat tidak hanya menerima bantuan dalam bentuk uang atau makanan, melainkan pemberdayaan.
"Jadi lebih baik disalurkan ke lembaga yang mengelola zakat secara profesional. Sehingga dengan program pengelolaan yang tadinya penerima zakat menjadi pemberi zakat ke depannya," terang dia.
Untuk diketahui, potensi zakat di Indonesia tahun ini mencapai Rp 200 triliun. Jawa Barat saja potensinya Rp 17 triliun. Namun dari potensi ini Baznas Jabar baru bisa mengumpulkan Rp 170 miliar tahun lalu.
Diduga, belum tergarapnya zakat secara maksimal karena banyak individu yang tidak menunaikan zakat atau menyalurkan zakat sendiri-sendiri.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak