Tinggi menara Masjid Agung Bandung cerminkan 99 nama Allah

user
Farah Fuadona 10 Juni 2016, 19:04 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Menara kembar Masjid Agung Bandung yang tinggi menjulang menjadi landmark Kota Bandung. Masing-masing menara berada di sayap kanan dan kiri masjid. Di bulan Ramadan ini kedua menara menjadi daya tarik tersendiri untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.
 
Setiap Ramadan, Masjid Agung maupun Alun-alun Kota Bandung di depannya selalu menjadi tempat primadona untuk ngabuburit. Menara Masjid Agung juga difungsikan menjadi tempat wisata warga yang ingin menyaksikan hamparan Kota Bandung dari atas.
 
Dua menara tersebut dibangun bersamaan dengan perombakan besar-besaran masjid pada 2001. Sedangkan usia Masjid Agung sendiri jauh lebih tua sebab dibangun sekitar tahun 1800-an.
 
Sejak renovasi besar-besaran pada 2001 hingga kini, nama Masjid Agung berubah menjadi Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat.
 
Sekertaris Dewan Keluarga Masjid (DKM) Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Aos Sutisna, menuturkan perombakan besar-besaran Masjid Agung berdasarkan SK Wali Kota Bandung Nomor 023 Tahun 2001 tanggal 11 Januari 2001 tentang Panitia Pembangunan Masjid Agung.
 
Proyek renovasi dan pembenahan tersebut diharapkan akan memancarkan nuansa baru Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, terutama dengan dibangunnya menara kembar yang menjulang tinggi.
 
Masing-masing menara memiliki tinggi 81 meter, yang semula direncanakan setinggi 99 meter yang mencerminkan Nama-nama Allah SWT (Asmaul Husna).
 
“Tetapi karena  pertimbangan keamanan lalu lintas udara, maka tinggi menara kembar yang diizinkan hanya setinggi 81 meter,” kata Aos Sutisna kepada Merdeka Bandung, Jumat (10/6).
 
Namun menurut Aos mengutip Site Manager Masjid Agung Ir. Gilang Nugroho, menara kembar tersebut tetap tingginya 99 meter jika dihitung dari pondasi yang tingginya mencapai 18 meter.
 
“Menara Kembar tersebut selain berfungsi untuk kepentingan spiritual, juga dimanfaatkan untuk kepentingan komersial, telekomunikasi dan obyek wisata,” kata dia.

Kredit

Bagikan