Awal Ramadan Kapolrestabes Bandung pantau sembako di pasar
Bandung.merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan para pedagang bahan pokok yang melakukan penimbunan guna meraup keuntungan lebih, akan berhadapan dengan polisi. Perintah tersebut langsung direspon Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto.
Kapolrestabes Bandung bersama Dandim 0618/BS Letkol Inf Sugiyono, langsung terjun ke Pasar Sederhana, Kota Bandung, Selasa (7/6) siang untuk memantau stabilitas harga bahan dasar pokok, di awal Ramadan ini.
"Sesuai instruksi (Kapolri) kami menjalankan sesuai tugas pokok. Puasa ini memang berdampak (adanya kenaikan), tapi jangan sampai ini membuat stabilitas keamanan terganggu," kata Kapolrestabes usai peninjauan.
Dia menyatakan, selama pemantauannya belum ditemukan pelanggaran yang dilakukan para pedagang. Hasil dari pantauannya itu kata dia hanya kenaikan beberapa komoditas yang masih terbilang wajar.
"Kita temukan memang ada beberapa harga sembako yang naik. Tapi kan bisa kita lihat beberapa penyebabnya. Mereka hanya menjual," ungkapnya.
Dia menambahkan, bersama jajaran TNI, personilnya akan ditempatkan di setiap pasar untuk memonitor harga untuk mengantisipasi adanya kecurangan yang dilakukan pedagang.
"Kita dengan dinas terkait serta Pemkot Bandung akan sama-sama turun ke lapangan dengan intens memonitor kenaikan, kita tempatkan personel. Memang sudah ada baik dari polri maupun TNI," katanya.
Beberapa komoditas seperti beras kenaikan di Pasar Sederhana ini terjadi. Tapi kenaikan tidak terlalu signifikan atau hanya rata-rata Rp 500 per kilogram dari berbagai jenis beras.
Adapun ayam penjual saat ini mematok harga Rp 35 ribu per ekor. "Puasa ini naik dari Rp 32 ribu menjadi Rp 35 ribu," ungkap Tati (42) pedagang ayam. Dia belum bisa mengungkapkan harga ayam jelang Idul Fitri nanti. "Sekarang mah enggak tentu harganya."